Hidup Penuh Dengan Pilihan-Pilihan

Life is choise adalah jargon yang sering kita dengar. Sepanjang usia,kita akan dihadapkan pada banyak persimpangan. Dan kita di haruskan untuk memilih persimpangan mana yang akan dilalui. Setiap kita pernah tahu apa yang akan terjadi jika kita memasuki sebuah persimpangan jalan, sampai akhirnya kita melaluinya. Setelah melalui persimpangan itulah kita akan mengetahui jawaban dari pertanyaan kita masing-masing sesaat sebelum memasuki persimpangan tersebut. Pertanyaan itu adalah “apa yang akan terjadi jika aku memilih persimpangan ini?”


Pilihan kita terhadap jalan yang akan di lalui akan menentukan masa depan hidup kita. Masa depan hidup kita hanya ada 2 (dua) kemungkinan, pertama adalah kebahagiaan dan yang kedua adalah kesengsaraan. Salah dalam memilih jalan hidup akah berakibat pada kesengsaraan. Begitu juga sebaliknya, jika pilihan kita benar, maka kebahagiaanlah yang akan kita rengkuh.


Hidup ini seperti labirin hanya ada satu jalan yang benar dan berujung pada kebaikan. Selebihnya hanya jalan-jalan tipuan yang hanya akan menyesatkan dan membuat kita tidak menemukan ujungnya. Persimpangan-persimpangan jalan ini adalah sebuah ketetapan dari Tuhan untuk menentukan manusia mana yang lulus dalam ujian kehidupan dan manusia mana yang gagal dalam ujian kehidupan.


Kita sebagai manusia pasti pernah dan akan “salah” dalam memilih di antara dua persimpangan jalan. Kesalahan itu bukan aib (sesuatu yang memalukan). Karena setiap pilihan pasti memiliki resiko, resiko pilihan itu benar, dan resiko bahwa pilihan itu salah. Penting untuk dicatat bahwa jadikan kesalahan-kesalahan itu sebagai sarana pembelajaran bagi kita untuk tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan selanjutnya. Jika kita mau mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan itu, kita akan menjadi pribadi yang tangguh saat dihadapkan pada kesulitan/ pilhan-pilihan selanjutnya. Begitu juga sebaliknya, jika kita tidak segera mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahan masa lalu kita, maka kita hanya menjadi “pecundang” yang senantiasa berbuat kesalahan demi kesalahan.


Terakhir, jangan pernah lupa untuk terus berdoa dan membangun sikap berserah diri kepada Zat yang menguasai kehidupan setelah kita berusaha dan membuat pilihan-pilihan dalam hidup. Berdoa agar pilihan atau usaha yang kita buat ini akhirnya akan menjadi pilihan dan usaha terbaik bagi kita. berserah diri atas hasil pilihan dan usaha yang telah kita lakukan tersebut. Kalaupun hasilnya tidak sesuai harapan, jangan berputus asa, mungkin belum saatnya. Selanjutnya lakukan usaha yang lebih baik lagi

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat