Aku dan Sate Blora


aku pulang dari tempat aku bekerja di komplek setia budi center. Hari sudah sore, sekitar pukul 18.00 wib. ku kayuh sepeda wim cycle ku untuk pulang ke rumah.

keluar dari komplek setia budi center, aku teringat sebuah tempat makan yang menjual sate blora. di dorong rasa penasaran, ku sambangi warung makan yang menjual sate blora ini. seperti apa rupanya sate blora itu, apakah mirip sate madura atau bagaimana.

ku pesan satu porsi di bungkus, rencananya aku makan di rumah. ada 10 tusuk daging ayam yang di bakar untuk memenuhi pesananku, plus kuah kacang dan lontong. sampai di rumah langsung ku santap sate yang baru pertama ini aku melihatnya di semua tempat yang pernah aku datangi. berbeda dengan sate madura, sate blora dagingnya lebih tebal, kuah kacangnya jelas berbeda dengan sate madura, plus satu lagi harganya lebih mahal dari sate madura.

untuk satu porsi yang kupesan, aku mendapatkan 10 tusuk sate, kuah kacang, sambal, dan lontongnya seharga Rp. 28.000. awalnya aku agak terkejut dengan harga yang di luar dugaanku itu. untungnya aku bawa uang... he he he.. rasanya kedepan mikir-mikir dulu untuk makan sate blora lagi. tapi aku cukup puas dengan rasanya...cobain aja.

tempat yang menjualnya berada di tepi jalan setia budi medan, tidak jauh dari simpang dr mansur. mampir aja.

Forrest Gump


Beberapa waktu yang lalu ada seorang teman yang bercerita bahwa ia baru saja nonton sebuah film yang sangat luar biasa, judulnya forrest gump yang dibintangi oleh Tom Hanks. Seperti kebanyakan film Tom Hanks yang lain, forrest gump adalah sebuah film drama. Film yang diangkat dari sebuah novel yang di tulis tahun 1986.

Film ini tergolong sukses secara komersial, film yang dirilis july 1994 ini mendapatkan 13 nominasi oscar dan 6 nominasi mendapatkan oscar, salah satunya pemeran utama dalam film ini.

Film ini bercerita tentan seorang anak bernama Forrest gump, lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, kedua orang tuanya bercerai, dan sedihnya lagi ia memiliki IQ di bawah rata-rata, 75. namun ia memiliki sebuah kelebihan yaitu kemampuannya untuk berlari dengan cepat. kemampuan berlari inilah yang akhirnya membawanya mendapatkan penghargaan dari presiden amerika karena banyak menyelamatkan tentara amerika yang terluka di perang vietnam.

di samping kisah heroik gump dalam mengangkat nama amerika di dunia, ada juga sisi pahit dan manisnya kisah cinta gump dengan jenny. walau pada awalnya jenny menolak untuk menikah, namun pada akhirnya mereka menikah juga. Jenny meninggal tak lama setelah mereka menikah.

ada sebuah perkataan yang selalu diingat gump, tentang sebuah filosofi kehidupan ini. kata-kata ini ia dapat dari ibunya dan selalu dikatakan ibunya kepadanya dulu. kata-kata itu adalah

"Life was like a box of chocolates. You never know what you're gonna get."

kehidupan ini seperti sekotak coklat, kita tak kan pernah tau sampai kita membukanya. keren.

aku sebenarnya belum pernah menonton film ini langsung, namun dari teman-temanyang telah menyaksikannya mengatakan bahwa film ini wajib ditonton. bintang 5 katanya.

Aku dan Penjual Kue Putu


Ini Malam Kamis, selepas magrib ku kayuh sepeda (teman) ku untuk menuju tempat yang telah dijanjikan, bahwa malam ini aku akan berkumpul dengan teman-teman untuk mendengarkan sebuah kajian agama.

di jalan menuju tempat yang telah dijanjikan, ada seorang penjual kue putu lewat, ah... sekalian membawa oleh-oleh untuk teman-teman di tempat yang telah dijanjikan, ku beli beberapa buah kue putu. sembari menunggu ku putu pesananku selesai, ku ajak si penjualnya untuk sedikit ngobrol.

aku : "Udah lama jualan kue putu ini pak..?"
penjual : " o.. udah di medan aja sudah 10 tahun."
aku : "jadi sebelumnya gak di medan..."
penjual : "gak,... sebelumnya di manado..."
aku : "oo maiy...(dalam hati) jauh kali ah..."
aku lagi: "di manado...?!??" (eksepresinya gak percaya)
penjual : "gini ceritanya, tahun 1970 saya pergi ke manado, karena ada kawan di sana"
Penjual : "kawan itu dah sukses di manado, jadi petani, cuma saya gak betah."
aku : "Kenapa pak..?"
Penjual : "kawan saya itukan petani, kalo saya dagang, gak cocok aja."
aku : "di medan tinggal dimana pak?"
penjual : "tanjung sari."
aku : "aslinya dari mana pak?"
penjual : "dari jawa"
aku : "jawanya apa?"
penjual : "tegal, jawa tengah"
aku : "keluarga di tegal semua, pak?"
penjual : "iya"
aku : "anaknya dah berapa pak?"
penjual : "dua, STM sama masih SMP"
aku : "kenapa ke medan pak?"
penjual : "ikut kawan juga."
aku : "gak di jawa aja."
penjual : "di jawa gak maju-maju, kalo di medan ini kita bisa nabung."
aku : "istri kerja apa di kampung pak?"
penjual : "biasa tani"
aku : "pulang kampungnya cuma pas lebaran ya pak?"
penjual : "gak, sebelum puasa dan setelah lebaran"
aku : "o.. biar ongkosnya murah ya pak?" (si bapak tersenyum)

sepertinya pesananku sudah selesai, sembari ku serahkan uang lima ribuan ku ucapkan "terima kasih" kepada si bapak yang telah bekerja keras untuk menghidupi keluarganya yang ada di sebuah daerah di jawa tengah sana. besar harapan darinya bahwa si anak tertua dapat langsung bekerja, itulah sebabnya ia memasukkan si anak ke STM agar langsung memiliki keahlian.

sementara banyak diantara kita diberikan kemudahan secara rejeki, namun tidak memanfaatkanya dengan baik, kita lebih senang bermain-main dan membuang waktu serta kesempatan yang ada. ada sebuah filosofi yang ku dapat dari temanku,

"TIDAK SELAMANYA MATAHARI ITU BERSINAR TERANG, ADA KALANYA MENDUNG MENUTUPI CAHAYANYA."

dan

"TIDAK SELAMANYA MENDUNG MENUTUPI LANGIT, ADA SAATNYA MATAHARI KAN BERSINAR TERANG"

Knowledge Management


Ada sebuah buku tipis, yang ditulis oleh Lendy Widayana berisikan tentang pengantar knowledge management, meningkatkan daya saing bisnis.

Di sadari atau tidak, di tengah persaingan global saat ini sudah terjadi perubahan paradigma dalam memandang manusia. di dalam organisasi atau perusahaan, manusia adalah aset yang harus terus diberdayakan. sehebat apapun sistem atau teknologi yang dimiliki oleh sebuah organisasi, tanpa di dukung oleh sumber daya manusia yang handal, sistem atau teknologi itu tidak akan berdaya guna maksimal.

Di dalam organisasi, perpindahan satu orang (katakanlah pegawai atau pengurus) ke organisasi lain adalah hal yang wajar, karena organisasi akan dapat mencari penggantinya lagi. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika posisi yang ditinggalkan adalah sebuah posisi yang strategis dan memiliki peranan yang penting dalam organisasi, maka hal ini akan menjadi sebuah kehilangan besar bagi organisasi itu sendiri.

Selain kesulitan untuk mencari penggantinya, kalaupun penggantinya telah di dapatkan, kesulitan berikutnya adalah bagaimana menyiapkan orang baru ini hingga ke taraf "sejajar" kemampuannya dengan pendahulunya.

Belum lagi jika pegawai yang pindah ini ikut memberikan pengaruh kepada pelanggannya untuk pindah pula mengikuti pegawai ini tadi. tentunya masalah ini semakin rumit.

Dalam kaitan inilah hadir sebuah Knowledge Management (KM) untuk mengatasi gap yang timbul saat pegawai lama pindah atau pensiun dan masuk pegawai baru yang menggantikannya.

KM adalah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pengetahuan)

Dan dalam buku ini akan dijelaskan apa itu knowledge management, manfaatnya, dan bagaimana menerapkannya dalam lingkungan organisasi kita.

Musik Rock (Posting Pembuka)


Untuk pertama kalinya aku menulis tentang musik rock, tapi aku tidak mengulas detail music rock. Aku hanya menuliskan apa yang aku rasakan saat aku mendengarkan musik cadas ini.

ku akui memang, musik yang pertama sekali ku kenal adalah musik keras yang di artikan orang sebagai musik cadas ini. entah mengapa alunan yang keluar dari speaker radio tape atau vcd, memang pas di telingaku. Apa lagi saat aku mengenal musik secara umum, ada 2 band rock yang sedang berkibar yaitu boomerang dan jamrud, yang kala itu (aku masih SMP) kedua band ini mengadakan konser di daerah kami.

selanjutnya selain berusaha mencari-cari lagu-lagu milik 2 band di atas, aku juga sering membaca buku MBS (music book collection) yang berisi chord lagu-lagu yang sedang hits saat itu. selain mempelajari chordnya, aku juga membaca info-info tentang band-band yang sedang in atau yang telah lama. melalui buku ini aku berkenalan dengan band-band rock lainnya di dunia ini.

Saat ini memang, musik rock sedang mengalami mati suri yang panjang, seperti roda yang berputar, setiap aliran musik memiliki siklusnya sendiri. untuk musik rock sendiri dalam beberapa tahun belakangan ini sedang mengalami kemunduran, di desak aliran musik melow-melow hehe. Produser sendiri lebih senang mengorbitkan band-band yang mengusung aliran pop dan bertemakan cinta. saat ini pasar indonesia sedang menggandrungi aliran musik ini. coba saja lihat, band-band muncul seperti kacang goreng ada di mana-mana dan hampir tiap hari kita mendengar dan mendapati band-band baru dengan tema di atas.

Kalau memang pasar musik di Indonesia ini seperti roda yang berputar, atau memiliki siklus sendiri, kita tunggu saja, siklusnya musik rock kembali menggetarkan ranah musik Indonesia. Tunggu aja.

Laskar Pelangi 2


Film laskar pelangi bag 2

Pada cerita yang lalu, aku sedikit memberi pengantar tentang film.

Seperti kata andrea, ternyata memang film ini benar-benar indah. Scene yang diambil begitu mempesona, film inilah memang sebuah masterpiece dari seorang sineas terbaik di Indonesia (menurut Andrea).

Jalan cerita

Secara umum, cerita di film ini tidak jauh berbeda dengan apa yang terdapat dalam buku lascar pelangi. Memang ada beberapa perbedaan, untuk perbedaan itu nanti akan saya ceritakan.

Cerita di awali dari seorang ikal yang pulang kampong saat ia hendak berangkat ke prancis di tahun 1999. dalam perjalanan pulang itu ia terkenang kisahnya dulu di tahun 1970-an. Saat ia hendak sekolah.

Saat berangkat untuk mendaftar di sekolah muhammadiah, sekolah tertua dan termiskin di belitong. Alas an klasiklah yang akhirnya membuat ikal dan ke delapan kawan lainnya mendaftar di sekolah ini. Pertama dari segi biaya sekolah ini sangat murah, ia tidak menetapkan jumlah spp perbulannya. Dan kedua sekolah ini menitik beratkan pada pembangunan moral anak didiknya. Di saat bangsa ini terjadi krisis moral, sekolah ini seperti oase di padang pasir.

Namun, kegembiraan akan sekolah itu hamper sirna, karena ada surat dari pengawas sekolah, jika sekolah ini tidak mendapatkan 10 siswa, maka sekolah ini di tutup operasionalnya. Sampai pukul sepuluh hari itu, baru sembilan orang anak yang akan menimba ilmu di sekolah ini. Termasuk sosok jenius, lintang yang datang jauh dari rumahnya untuk sekolah.

Tragis memang, saat mereka ingin sekolah, di saat yang sama mereka harus mengubur mimpi untuk sekolah itu, karena jumlah mereka yang tak sampai sepuluh orang.

Adalah Harun seorang anak dengan keterbelakangan mental, teman baik ke delapan anak yang akan sekolah itu , datang sebagai pahlawan, guna menggenapkan syarat pengawas sekolah dari palembang, sepuluh siswa.

Ya… sekolah yang nyaris rubuh, yang kalau malam menjadi kandang kambing, sekolah dengan 2 orang guru yang berdedikasi tinggi, akhirnya kembali bersemangat untuk menlanjutkan nafasnya. Walau setelah itu, sekolah ini tidak lagi mendapatkan murid, namun kesepuluh anak belitong ini telah menjadi asset berharga bagi sekolah miskin ini.

Sekolah berjalan seperti biasa, hingga akhirnya mereka menyelesaikan sekolahnya. Di tambah beberapa prestasi luarbiasa yang mereka torehkan melalui dua anak jenius di kelas itu, lintang dan mahar.

perbedaan

Sepeti telah saya katakan di awal, bahwa secara umum, jalan cerita antara di film dengan di buku tidak jauh berbeda, perbedaannya ada pada pemeran bakri yang dalam buku tidak ada. kemudian kisah ini hanya terbatas pada masa SD saja, sedangkan pada buku hingga SMP, kemudian pada acara cerdas cermat SD, dimana terjadi perdebatan antara juri dengan lintang, sedangkan dalam buku yang berdebat adalah antara lintan dengan guru SD PN, dalam film guru SD PN justru membela jawaban Lintang.

Perbedaan lain adalah dalam film pak harfan meninggal dunia, sedangkan di dalam buku tidak. Dan perbedaan-perbedaan lain yang tidak prinsipil, dan menurut saya perbedaan itu dibuat sebagai "drama" dalam film atau sebagai bumbu untuk memperindah film itu sendiri. Dan saya sepakat dengan Andrea bahwa Riri Riza dan Mira Lesmana telah berhail menerjemahkan sebuah mimpinya ke dalam bentuk visual.

penutup

Andrea meneruskan mimpinya untuk membuat film laskar pelangi, walau pada awalnya banyak pembaca setiap buku ini merasa akan terjadi perbedaan mencolok antara buku dengan film yang akan digarap nantinya. namun Andrea tetap maju dan ia merasa ada kesamaan visi antara mira lesmana, riri riza dan dirinya sendiri. apa lagi setelah membaca script skenario dilm itu semakin menegaskan keyakinan itu.

Ada sebuah semangat yang mungkin itu tidak di pahami oleh para pembaca laskar pelangi. yaitu semangat untuk memiliki mimpi, karena andrea memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan memeluk mimpi-mumpi kita. Terutama sekali untuk anak-anak Belitong, pulau paling timur di Sumatera. Siapa sangka bahwa ada 12 anak Belitong yang tidak pernah main drama, teater dan sejenisnya, akhirnya dapat bermain film layar lebar dengan sineas-sineas terbaik di negeri ini. Itu yang sebenarnya hendak ia sampaikan bahwa setiap orang di negeri ini memiliki hak yang sama untuk bermimpi dan mewujudkan mimpinya. dan lewat film ini, Andrea ingin menyampaikan pesan ini kepada kita semua.

Terima Kasih Andrea Hirata

FILM LASKAR PELANGI


25 september 2008 adalah premiere Film Laskar Pelangi di bioskop. Film yang diadopsi dari Novel Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Pada tanggal itu, aku masih di lampung. Aku sempat berencana untuk nonton Laskar Pelangi di Lampung saja, namun saying di saat yang beberapa hari sebelum tanggal 25 september 2008, bioskop yang ada di Lampung (studio 21) melakukan rehab/ renovasi. Terpaksa aku harus bersabar untuk melihat hasil kerja Riri Riza dan Mira Lesmana nanti setelah aku kembali ke Medan. Selama di Lampung aku berusaha untuk mencari tahu, lebih tepatnya mencari bocoran tentang film itu. Sampai aku kembali ke medan, aku tidak mendapati review tentang film Laskar Pelangi ini. Kecuali ada satu review yang dituliskan oleh Andrea Hirata sendiri, bahwa ia begitu bahagia, hingga ia menangis, karena setiap scene yang ditampilkan begitu indah. Andrea merasakan seperti sedang melalui jalan yang ia telusuri waktu itu, belitong tahun 1970-an.

Seperti kebanyakan film yang di adopsi dari sebuah novel, kisah yang diangkat dalam film adalah ringkasan dari buku novelnya. Tentunya akan memakan waktu yang panjang untuk menceritakan detail isi buku ke dalam film. Dan memang tidak semua sutradara mampu memvisualisasikan cerita yang ditulis. Belum lagi benturan yang akan terjadi antara pembaca saat ia menonton hasil visualisasinya. Karena si pembaca sudah mempunyai film mereka sendiri. sehingga sering kita dapati banyak orang yang kecewa dengan film-nya, kalau saja terjadi perbedaan dengan apa yang ia baca. Kita belajar dari Film Ayat-Ayat Cinta yang banyak menuai kritik dari pembaca setianya.

Dari awal Andrea sudah memprediksi bahwa akan banyak pembaca setia Laskar Pelangi yang akan kecewa dengan keputusannya, memfilmkan novelnya ini. Andreapun menyadari bahwa setiap orang memiliki “Film Laskar Pelangi” sendiri. Namun, ia memiliki sebuah mimpi yang jauh melampaui apa yang dipikirkan oleh para pembaca Laskar Pelangi. Mengapa Andrea memilih Mira Lesmana dan Riri Riza, itu semua karena track record kedua sineas indonesia ini telah diketahui banyak orang, bahwa mereka telah berhasil membuat film-film yang indah, bagus, namun tetap idealis.

Pada pemeran dalam film ini adalah anak-anak belitong asli, dan seluruh gambar di ambil di pulau timah ini. Kesemua anak (dalam film ini ada 12 orang anak) yang menjadi pemeran laskar pelangi adalah anak-anak biasa yang belum pernah bermain film atau teater. Namun saat kita melihat aksi mereka di film ini, mereka terlihat tidak canggung dan begitu menikmati perannya.

Bersambung....

Aku dan Gitar


Awal
saat liburan kelas 2 SMP saya pergi ke salah satu daerah di kaki gunung merapi sumatera barat, menemui keluarga ibu saya. sedangkan seorang teman saya (tetanga saya) pergi ke jakarta. sepulang dari liburan itu, adik saya bilang, "bang, kak ari udah pulang tuh, dia bawa gitar..." "gitar,...?" aku bertanya dalam hati.

langsung ku langkahkan kakiku ke rumah ari yang hanya berselang satu rumah dari rumahku. ternyata benar, bahwa arie punya gitar. katanya ini gita bekas ia beli dengan harga miring. gitarnya bermerek 'fender' gitar dengan merek berkelas... ngobrol-ngobrol aku belajar gitar di rumah ari. tiap hari ku sempatkan mampir untuk sekedar menghapalkan chord-chord gitar. tak lama kemudian aku menguasai cord dasar.. he he (berbakat).

hasrat memiliki gitar terus menggebu, apa lagi aku sepertinya mengalami sakau gitar ha ha ...

SMA
di sma tepatnya kelas 2 aku bersama teman-teman mengadakan kegiatan arisan... lebih tepat disebut acara nabung rame-rame... dan ketika aku mendapatkan giliran untuk menarik uang tersebut, dalam waktu yang bersamaan ada teman yang ingin menjual gitar yang seharga Rp. 200.000 (harga yang mahal bagiku). aku tidak mungkin minta uang kepada orang tuaku... terlalu sulit bagi mereka berdua untuk memenuhi kebutuhan tersier (bagi kami).

ku coba menego harga gitar itu, mentok di harga Rp. 180.000. sedangkan uang arisan ku tadi baru 150.000, selanjutnya aku cari pinjaman kepada kawan-kawan... he he ...

akhirnya tanggal 20 mei 2002 gitar itu ku miliki. sebuah gitar Yamaha FG 1000, ukuran jumbo dengan 21 fret... aku senang bukan main.. ha ha ha

ialah temanku setiap hari di dalam kamarku. walau aku sekedar bisa memainkan beberapa jenis lagu...

17 juni 2003
saat aku memutuskan untuk merantau ke Medan melanjutkan studi, si yamaha ikut serta. awalnya aku enggan membawanya, terlalu besar. namun ibuku berkata, "udah bawa aja.. biar ada kawan di kamar..." ku putuskan untuk membawanya.

di mobil saat aku tertidur si yamaha terantuk dan menyebabkan ia tergores di bagian stangnya... aku ...

ku pikir gitar ini tak akan berumur lama, namun hingga sekarang sekitar 6 tahun ia masih setia menemani hari-hariku. walau senarnya tak kunjung ku ganti walau sudah fales... sebelum putus takkan ku ganti itu prinsipku.... tapi kemarin aku kasihan juga, ku ganti dengan senar baru semuanya dari senar 1 hingga 6 dan hasilnya wow... suaranya kembali ngejreng... aku puas...

rencananya gitar ini akan ku wariskan pada adikku yang gitarnya pecah tabungnya. setelah aku wisuda gitar ini akan kubawa pulang, setelah 5 tahun bersamaku di medan.

itulah kisahku dengan gitarku... he he

salam

Aku dan Sepatu Bola


aku berkenalan dengan sepakbola sejak aku kelas 4 sd. waktu itu secara tidak sengaja aku ikut membantu kawan-kawan maen bola menghadapi kelas 4 di sd kami. waktu itu aku berperan sebagai penjaga gawang... debutku terbilang sukses, gawangku clean.

aku terus bermain bola hingga sekarang. namun posisiku berubah menjadi pemain belakang (libero), pernah jadi gelandang serang, pemain sayap kiri hingga striker. namun aku paling sukses menjadi striker,... he he (bakat lahir)

hingga aku SMA, aku terus bermain dengan kaki telanjang. baru saat aku masuk tim nasional sekolahku, aku merengek minta sepatu bola... gak tega tapi tanpa sepatu aku tidak bisa ikut bermain di tim nas sekolah. akhirnya bapakku membelikan sepatu bola bermerek puma seharga 50.000 yang dibayar kredit oleh ayahku. ya... kami gak mampu membeli langsung tunai. setiap 2 minggu ayahku mencicilnya... dengan sepatu itu aku mendapat tempat utama di tim nas sekolah. he he

aku kuliah
di kampus aku ingin terus bermain bola. bersama teman-teman kami menjadwalkan tiap jumat pagi kami main di lapangan kampus. sepatuku tidak ku bawa... untuk itu aku harus membeli sepatu lagi... budget ku terbatas... aku mengakali dengan membeli sepatu bekas di pasar central. aku mendapatkan sepatu seharga 45.000 merek diadora...aku bisa maen bola lagi.

di kampus kami sering melakukan pertandingan eksebisi antar angkatan. saat kami berhadapan dengan angkatan 05 (kami 03) temanku Yogi, memakai sepatu Umbro putih dengan lis merah (keren) katanya harganya di atas 300000. wowo

dalam pertandingan itu ternyata sepatu itu tak muat lagi, yogi bertukar sepatu dengaku... pas sekali (aku berkhayal memiliki sepatu seperti ini). sepulang dari pertandingan ini (kami menang 5-2. dengan sepatu umbro putih ini aku mencetak 2 gol... ) aku tanya ke yogi, apakah dia mau menjual sepatu ini... ?? "kau mau?" tanyanya padaku. dengan semangat ku anggukan kepala sambil berkata "Yup" "ambilah, 150.000 aja." setengah tak percaya aku bertanya lagi, "bener??" "yo" jawabnya singkat...

aku berpikir... "boleh ku bayar dua kali..?" "boleh, ini kau bawa aja." jawabnya. aha akhirnya aku bisa memiliki sepatu bermutu... hehehe bagaimana nasib sepatu diadoraku... sepatu itu ku jual 30.000 kepada salah seorang teman yang main di hari jumat pagi.

Aku dan Kamarku


satu

aku besar di sebuah kampung yang bernama prokimal (proyek pemukiman angkatan laut). sebuah proyek diperuntukan bagi anggota angkatan laut. kebetulan almarhum ayahku adalah seorang pensiunan angkatan laut, jadinya aku sempat tinggal di pemukiman tersebut. 15 km dari kota kotabumi, daerah yang panas (lampung emang panas).
di prokimal ini aku tinggal di komplek guru smu n 2 kotabumi (dulu sma jalawiyata), kebetulan lagi ibuku adalah seorang guru di sekolah ini. rumahku berada di pojok kiri. di rumah ini ada 2 kamar tidur depan dan belakang. aku menempati kamar belakang. sebagai anak kecil yang "lasak" aku betul2 menikmati kehidupanku. aku sering berdiri di tepi jendela, menyaksikan hujan yang turun dari langit, kemudian melihat orang-orang kampung yang berusaha mendorong mobilnya yang "kepater" di sebuah kubangan besar di jalan sebelah rumahku.
dikamar ini aku belajar mengenal huruf, lewat sebuah papan tulis kecil dan batang-batang kapur. dan dikamar ini pula aku menghancurkan radio/ tape ibuku... ha ha ... ibuku mau marah tapi mau gimana lagi, radio tape itu gak akan berubah... hingga aku berumur 5 tahun aku mengisi kamar ini.

dua

kamar kedua adalah di sebuah rumah kontrakan di pinggir rel kereta api di kelurahan kota gapura kotabumi. tepatnya di jalan pelangi 2 ujung...
keluargaku mengontrak rumah, dengan 2 kamar, aku dan adikku di kamar belakang... gak ada yang istimewa dikamar ini, karena aktivitasku banyak diluar kamar, maklum rumah kontrakan, sempit.

tiga

kamar ketiga ini adalah kamar permanen untukku, di rumah yang dibangun ibuku sejak 1992 hingga sekarang. di kamar ini banyak hal telah ku kerjakan. mulai dari mengembangkan kesenangan ku pada sepakbola. aku mengumpulkan gambar2 pemain bola, poster besar ku tempel di dinding kamar, sedangkan yang kecil2 ku tempel di buku bekasku.
dikamar ini kuhabiskan malam-malamku dengan membaca, membaca dan membaca. he he ...
dikamar ini ku temukan kegilaanku pada buku, didalam kamar ini ada sebuah lemari bekas yang isinya buku2 bekas peninggalan ibu dan ayahku. setiap hari selalu ku temui di depan mataku tumpukan buku-buku dari pelajaran dan lain-lain, dan yang paling banyak adalah buku sejarah, karena ayahku ( ayah tiri) adlah guru sejarah. itulah sebabnya aku begitu menggandrungi sejarah, tapi sekarang kuliah di teknik industri.
dikamar ini aku berkenalan dengan alat musik, gitar dan banyak lagi... hingga aku menamatkan studiku di SMU, kamar ini telah banyak mengajarkanku tentang kehidupan.

empat
kamar keempatku adalah kamar kost di medan...
wah ... kalo yang ini betul-betul luar biasa...
di kamar ini ku rajut mimpiku untuk memiliki perpustakaan pribadi, dikamar ini ku tulis berbagai macam opiniku tentang banyak hal, dikamar ini ku rasakan gak enaknya menghabiskan malam dengan demam tinggi, dikamar ini ku rajut mimpi masa depanku, di kamar ini, dan di kamar ini.... sungguh gak bisa di ceritakan dalam tulisan singkat ini... nanti mungkin.

tapi cerita kamar kost ini ada di primary photo blog ini... itulah salah satu sudut kamarku dengan lemari pakaian yang penuh dengan stiker, rak buku ( 6 tingkat) ada sekitar 200-buku yang ku kumpulkan selama kuliah. masih jauh dibawah target yang ingin memiliki 450 buku ketika tamat kuliah, sekarang tinggal sebulan lagi di kampus.

ah ... saya gak tau kamar mana lagi yang akan saya singgahi..
yang pasti setelah ini akan banyak hal-hal baru yang belum saya ketahui atau yang sudah saya rencanakan...

nantilah itu.

medan 11 juli 2008 (malam) besok daftar seminar hasil.... mohon doanya..

Modal Buat Nikah


Kemarin sore aku silaturrahmi ke rumah seorang teman katakan seperti itu. Aku di temani oleh temanku yang lain. sebut saja bang Jali. Bang Jali ini sudah menikah dan telah memiliki seorang anak dari seorang Istri. sambil berjalan aku ngobrol-ngobrol dengan bang ijal ini.

aku: "ngomong-ngomong gaji abang di "sini" (rahasia perusahaan dong) berapa bang?"
bang Jali : "ada lah.."
aku : "ya ini cuma omongan di antara kita bang.."
bang jali : "tujuh setengah"
aku : "Istri abang gak kerja lagi..?"
bang jali: "gak"
aku : " Cukup tuh bang buat berdua sama seorang anak..?"
bang jali : "cukup, apa lagi sekarang udah ada anak abang itu, rejeki itu datang entah dari mana-mana aja..."

dalam hati aku berkata, "dengan 750 rebu aja bisa idup di kota besar ini..., apa lagi coba ... yang menghalangimu untuk menikah...?"

medan, 16-11-2008

Rokok Di Ruang Ber- AC


Hari ini aku mendampingi dosenku untuk presentasi di kantor pemerintah kota medan. pukul 9 sembilan pagi aku berangkat dari kantor PJK USU, kebetulan pekerjaan ini adalah dari PJK USU. aku berangkat dengan seorang teman, Andri. hari ini rencananya ada 2 jenis pekerjaan yang akan di presentasikan di kantor Bappeda Pemko Medan, pertama, penyusunan sistem pelacakan pegawai di Pemko Medan, dan yang kedua adalah identifikasi sumber-sumber pembiayaan peningkatan kapasitas berkelanjutan di Pemko Medan. untuk bagian pertama menjadi bagian dari Bang Toni. sedangkan yang ke dua adalah bagian dari Dosenku, bahannya aku yang menyusun.

tapi aku bukan ingin bercerita tentang presentasinya, aku ingin bercerita tentang kesadaran pejabat ataupun siapa saja untuk tidak sembarang merokok di tempat umum.

sepanjang rapat (presentasi ini dinamakan FGD, mirip rapat juga) pegawai Pemko Medan terus merokok, padahal ruangan rapat ini (ruangnya sempit, tingginya tidak sampai 3 meter, dan panjang serta lebarnya hanya 6 meter) Ber-AC.

bagi mereka yang merokok itu tidak masalah, lalu bagi yang tidak merokok bagaimana? sepanjang rapat, bagi yang tidak merokok sabar-sabar sajalah... rapatnya lumayan lama ada sekitar 3 jam. ah... aku hanya menghela nafas, dan berkata dalam hati, "bagaimana mungkin akan timbul kesadaran di tengah-tengah masyarakat tentang bahaya merokok, dan kesadaran untuk tidak merokok di tempat umum. jika pembuat kebijakan di daerah ini tidak memulai untuk sadar dan peduli dengan tidak merokok di tempat umum."

kasihan yang tidak merokok, mereka lebih berpotensi sakit, karena perokok pasif justru lebih berbahaya daripada perokok aktif.

kasihan, fatwa MUI beberapa waktu yang lalu tidak di gubris. bahkan mungkin sudah banyak di antara kita yang lupa dengan fatwa itu.

sampai kapan bangsa ini akan terus-terusan mengubur dirinya sendiri...? jika tidak diri kita sendiri yang membangun sebuah kesadaran kolektif untuk bangun dari keterpurukan. cara yang termudah ya.. mulai dari diri sendiri untuk menjadi pribadi-pribadi yang "sadar". sehingga lambat laun, lingkungan akan berubah menjadi lingkungan yang "sadar".

semoga aja.


***

Aku dan Pak Tua


Sore itu aku menuju Biro Rektor, dengan sepeda pinjamanku itu. ku kayuh pelan sepedaku memasuki halaman belakang Biro Rektor Kampus USU.

"hei...., dek, dek..." terdengar di telingaku seseorang memanggil. pertama aku acuhkan saja, setelah ku lihat sekeliling ternyata tidak ada orang lain di sekitarku. orang yang memanggil itu berlari-lari menuju ke arahku. ternyata yang memanggil adalah seorang bapak-bapak tua, gemuk, rambutnya putih dan bertugas sebagai tukang kebun di halaman Biro Rektor USU.

bapak itu mendekat ke arahku. ku parkirkan sepedaku, dan ku tunggu bapak itu mendekat ke arahku. keringat yang mengucur deras di kepalanya menunjukkan kalau bapak ini kepanasan dan bekerja keras siang ini. sambil mengeringkan keringat yang mengucur di keningnya, bapak itu bercerita kalau kemarin sepeda seorang satpam USU baru saja di curi. jadi beliau menyarankan agar sepedaku ini juga di belikan gembok untuk keamanan. apa lagi sepeda ini cukup "cantik" katanya.

rupanya, bapak itu terus memperhatikan sepedaku sejak kemarin-kemarin. karena ia dapati sepeda ini di parkirkan sembarangan saja, tanpa kunci pengaman. jadi beliau mengingatkanku untuk menjaga keselamatan sepeda ini.

"wah.. luar biasa bapak ini. " pikirku.
"makasih mbah..." kataku kepada beliau.
"o,... ya, saya ke sana dulu ya..? kata beliau sambil kembali ke tempat ia biasa bekerja. taman.

ku perhatikan langkah beliau yang sulit, karena tubuhnya memang tambun.

"ah... luar biasa bapak itu." aku kembali berkata dalam hatiku.

***

siang ini aku berangkat menuju tempat kerja, dari Biro Rektor USU, ku lihat bapak itu melambaikan tangannya kepadaku. ku anggukkan kepalaku dan tersenyum untuk membalas lambayan tangannya. dalam hati aku berdoa, semoga Allah menjaganya.