Aku dan Pak Tua


Sore itu aku menuju Biro Rektor, dengan sepeda pinjamanku itu. ku kayuh pelan sepedaku memasuki halaman belakang Biro Rektor Kampus USU.

"hei...., dek, dek..." terdengar di telingaku seseorang memanggil. pertama aku acuhkan saja, setelah ku lihat sekeliling ternyata tidak ada orang lain di sekitarku. orang yang memanggil itu berlari-lari menuju ke arahku. ternyata yang memanggil adalah seorang bapak-bapak tua, gemuk, rambutnya putih dan bertugas sebagai tukang kebun di halaman Biro Rektor USU.

bapak itu mendekat ke arahku. ku parkirkan sepedaku, dan ku tunggu bapak itu mendekat ke arahku. keringat yang mengucur deras di kepalanya menunjukkan kalau bapak ini kepanasan dan bekerja keras siang ini. sambil mengeringkan keringat yang mengucur di keningnya, bapak itu bercerita kalau kemarin sepeda seorang satpam USU baru saja di curi. jadi beliau menyarankan agar sepedaku ini juga di belikan gembok untuk keamanan. apa lagi sepeda ini cukup "cantik" katanya.

rupanya, bapak itu terus memperhatikan sepedaku sejak kemarin-kemarin. karena ia dapati sepeda ini di parkirkan sembarangan saja, tanpa kunci pengaman. jadi beliau mengingatkanku untuk menjaga keselamatan sepeda ini.

"wah.. luar biasa bapak ini. " pikirku.
"makasih mbah..." kataku kepada beliau.
"o,... ya, saya ke sana dulu ya..? kata beliau sambil kembali ke tempat ia biasa bekerja. taman.

ku perhatikan langkah beliau yang sulit, karena tubuhnya memang tambun.

"ah... luar biasa bapak itu." aku kembali berkata dalam hatiku.

***

siang ini aku berangkat menuju tempat kerja, dari Biro Rektor USU, ku lihat bapak itu melambaikan tangannya kepadaku. ku anggukkan kepalaku dan tersenyum untuk membalas lambayan tangannya. dalam hati aku berdoa, semoga Allah menjaganya.

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat