Aku dan Gitar


Awal
saat liburan kelas 2 SMP saya pergi ke salah satu daerah di kaki gunung merapi sumatera barat, menemui keluarga ibu saya. sedangkan seorang teman saya (tetanga saya) pergi ke jakarta. sepulang dari liburan itu, adik saya bilang, "bang, kak ari udah pulang tuh, dia bawa gitar..." "gitar,...?" aku bertanya dalam hati.

langsung ku langkahkan kakiku ke rumah ari yang hanya berselang satu rumah dari rumahku. ternyata benar, bahwa arie punya gitar. katanya ini gita bekas ia beli dengan harga miring. gitarnya bermerek 'fender' gitar dengan merek berkelas... ngobrol-ngobrol aku belajar gitar di rumah ari. tiap hari ku sempatkan mampir untuk sekedar menghapalkan chord-chord gitar. tak lama kemudian aku menguasai cord dasar.. he he (berbakat).

hasrat memiliki gitar terus menggebu, apa lagi aku sepertinya mengalami sakau gitar ha ha ...

SMA
di sma tepatnya kelas 2 aku bersama teman-teman mengadakan kegiatan arisan... lebih tepat disebut acara nabung rame-rame... dan ketika aku mendapatkan giliran untuk menarik uang tersebut, dalam waktu yang bersamaan ada teman yang ingin menjual gitar yang seharga Rp. 200.000 (harga yang mahal bagiku). aku tidak mungkin minta uang kepada orang tuaku... terlalu sulit bagi mereka berdua untuk memenuhi kebutuhan tersier (bagi kami).

ku coba menego harga gitar itu, mentok di harga Rp. 180.000. sedangkan uang arisan ku tadi baru 150.000, selanjutnya aku cari pinjaman kepada kawan-kawan... he he ...

akhirnya tanggal 20 mei 2002 gitar itu ku miliki. sebuah gitar Yamaha FG 1000, ukuran jumbo dengan 21 fret... aku senang bukan main.. ha ha ha

ialah temanku setiap hari di dalam kamarku. walau aku sekedar bisa memainkan beberapa jenis lagu...

17 juni 2003
saat aku memutuskan untuk merantau ke Medan melanjutkan studi, si yamaha ikut serta. awalnya aku enggan membawanya, terlalu besar. namun ibuku berkata, "udah bawa aja.. biar ada kawan di kamar..." ku putuskan untuk membawanya.

di mobil saat aku tertidur si yamaha terantuk dan menyebabkan ia tergores di bagian stangnya... aku ...

ku pikir gitar ini tak akan berumur lama, namun hingga sekarang sekitar 6 tahun ia masih setia menemani hari-hariku. walau senarnya tak kunjung ku ganti walau sudah fales... sebelum putus takkan ku ganti itu prinsipku.... tapi kemarin aku kasihan juga, ku ganti dengan senar baru semuanya dari senar 1 hingga 6 dan hasilnya wow... suaranya kembali ngejreng... aku puas...

rencananya gitar ini akan ku wariskan pada adikku yang gitarnya pecah tabungnya. setelah aku wisuda gitar ini akan kubawa pulang, setelah 5 tahun bersamaku di medan.

itulah kisahku dengan gitarku... he he

salam

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat