Laskar Pelangi 2


Film laskar pelangi bag 2

Pada cerita yang lalu, aku sedikit memberi pengantar tentang film.

Seperti kata andrea, ternyata memang film ini benar-benar indah. Scene yang diambil begitu mempesona, film inilah memang sebuah masterpiece dari seorang sineas terbaik di Indonesia (menurut Andrea).

Jalan cerita

Secara umum, cerita di film ini tidak jauh berbeda dengan apa yang terdapat dalam buku lascar pelangi. Memang ada beberapa perbedaan, untuk perbedaan itu nanti akan saya ceritakan.

Cerita di awali dari seorang ikal yang pulang kampong saat ia hendak berangkat ke prancis di tahun 1999. dalam perjalanan pulang itu ia terkenang kisahnya dulu di tahun 1970-an. Saat ia hendak sekolah.

Saat berangkat untuk mendaftar di sekolah muhammadiah, sekolah tertua dan termiskin di belitong. Alas an klasiklah yang akhirnya membuat ikal dan ke delapan kawan lainnya mendaftar di sekolah ini. Pertama dari segi biaya sekolah ini sangat murah, ia tidak menetapkan jumlah spp perbulannya. Dan kedua sekolah ini menitik beratkan pada pembangunan moral anak didiknya. Di saat bangsa ini terjadi krisis moral, sekolah ini seperti oase di padang pasir.

Namun, kegembiraan akan sekolah itu hamper sirna, karena ada surat dari pengawas sekolah, jika sekolah ini tidak mendapatkan 10 siswa, maka sekolah ini di tutup operasionalnya. Sampai pukul sepuluh hari itu, baru sembilan orang anak yang akan menimba ilmu di sekolah ini. Termasuk sosok jenius, lintang yang datang jauh dari rumahnya untuk sekolah.

Tragis memang, saat mereka ingin sekolah, di saat yang sama mereka harus mengubur mimpi untuk sekolah itu, karena jumlah mereka yang tak sampai sepuluh orang.

Adalah Harun seorang anak dengan keterbelakangan mental, teman baik ke delapan anak yang akan sekolah itu , datang sebagai pahlawan, guna menggenapkan syarat pengawas sekolah dari palembang, sepuluh siswa.

Ya… sekolah yang nyaris rubuh, yang kalau malam menjadi kandang kambing, sekolah dengan 2 orang guru yang berdedikasi tinggi, akhirnya kembali bersemangat untuk menlanjutkan nafasnya. Walau setelah itu, sekolah ini tidak lagi mendapatkan murid, namun kesepuluh anak belitong ini telah menjadi asset berharga bagi sekolah miskin ini.

Sekolah berjalan seperti biasa, hingga akhirnya mereka menyelesaikan sekolahnya. Di tambah beberapa prestasi luarbiasa yang mereka torehkan melalui dua anak jenius di kelas itu, lintang dan mahar.

perbedaan

Sepeti telah saya katakan di awal, bahwa secara umum, jalan cerita antara di film dengan di buku tidak jauh berbeda, perbedaannya ada pada pemeran bakri yang dalam buku tidak ada. kemudian kisah ini hanya terbatas pada masa SD saja, sedangkan pada buku hingga SMP, kemudian pada acara cerdas cermat SD, dimana terjadi perdebatan antara juri dengan lintang, sedangkan dalam buku yang berdebat adalah antara lintan dengan guru SD PN, dalam film guru SD PN justru membela jawaban Lintang.

Perbedaan lain adalah dalam film pak harfan meninggal dunia, sedangkan di dalam buku tidak. Dan perbedaan-perbedaan lain yang tidak prinsipil, dan menurut saya perbedaan itu dibuat sebagai "drama" dalam film atau sebagai bumbu untuk memperindah film itu sendiri. Dan saya sepakat dengan Andrea bahwa Riri Riza dan Mira Lesmana telah berhail menerjemahkan sebuah mimpinya ke dalam bentuk visual.

penutup

Andrea meneruskan mimpinya untuk membuat film laskar pelangi, walau pada awalnya banyak pembaca setiap buku ini merasa akan terjadi perbedaan mencolok antara buku dengan film yang akan digarap nantinya. namun Andrea tetap maju dan ia merasa ada kesamaan visi antara mira lesmana, riri riza dan dirinya sendiri. apa lagi setelah membaca script skenario dilm itu semakin menegaskan keyakinan itu.

Ada sebuah semangat yang mungkin itu tidak di pahami oleh para pembaca laskar pelangi. yaitu semangat untuk memiliki mimpi, karena andrea memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan memeluk mimpi-mumpi kita. Terutama sekali untuk anak-anak Belitong, pulau paling timur di Sumatera. Siapa sangka bahwa ada 12 anak Belitong yang tidak pernah main drama, teater dan sejenisnya, akhirnya dapat bermain film layar lebar dengan sineas-sineas terbaik di negeri ini. Itu yang sebenarnya hendak ia sampaikan bahwa setiap orang di negeri ini memiliki hak yang sama untuk bermimpi dan mewujudkan mimpinya. dan lewat film ini, Andrea ingin menyampaikan pesan ini kepada kita semua.

Terima Kasih Andrea Hirata

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat