Apa yang dilakukan saat menunggu

Apa kira-kira yang sering kita lakukan saat sedang menunggu atau tidak ada pekerjaan? Pernah saya mengadakan semacam survey kecil-kecilan sekedar untuk mengetahui kegiatan teman-teman saat mereka menunggu. Memang jika berdasarkan kaidah statistik, survey yang saya lakukan jauh dari kaidah itu. Mudah-mudahan dapat menjadi sedikit gambaran bagi kita yang mungkin tidak menyadarinya.

Hari itu adalah hari selasa, ada sekitar tigapuluhan orang yang duduk dengan pikiran mereka masing-masing. Ada yang tertidur, sibuk ngobrol dengan teman sebangkunya, ada yang sibuk sendiri dengan game di HP nya, dan ada beberapa kegiatan lain. Sore itu kami sedang menunggu asisten yang akan mengasistensikan hasil pekerjaan kami. Asisten sedang berada di ruangannya. Agak lama kami menunggu, sehingga sebagian besar mahluk yang duduk di ruangan itu bosan menunggu dan mulai mencari cara untuk menghilangkan kebosanannya. Di saat itu muncul ide untuk mengumpulkan jawaban dari teman-teman mengenai kegiatan mereka saat menunggu. Terutama seperti kasus sore itu.

Dari beberapa kuisioner yang saya sebar, ada beberapa jenis jawaban dan hampir seragam. Jawaban yang diberikan sebagian besar adalah mendengarkan musik, ngobrol (baca: ngegosip), sebagian membaca, dan ada yang menuliskan tidur sebagai cara untuk menghilangkan kebosanan menunggu.

Jawaban sederhana dan spontan itu adalah diri kita sebenarnya. Apakah selama ini kita termasuk orang-orang yang memanfaatkan waktu yang diberikan kepada kita dengan kegiatan bermanfaat atau tidak. Dari beberapa jawaban yang ada di atas, membaca adalah kegiatan yang paling bermanfaat. Kadang kita tidak menyadari bahwa waktu-waktu kita telah dicuri. Pencuri itu sudah mencuri waktu-waktu produktif dalam hidup kita. akhirnya waktu itu berlalu tanpa kegiatan yang berdaya guna bagi diri atau lingkungan kita.

Kegiatan menunggu memang bukan kegiatan produktif dan kesannya membosankan. Namun saat waktu tidak produktif itu kita isi dengan kegiatan produktif, maka waktu itu bernilai produktif pula. Perbedaan yang mendasar dari orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu adalah pada kemampuan memilih mana yang baik untuk dirinya dan menghindari yang buruk untuknya. Kalau selama ini kita tidak mampu memilihkan yang baik untuk diri kita sendiri, apa beda kita dengan orang-orang yang tidak berilmu.
Kegiatan membaca, menulis, atau membicarakan perkara yang bermanfaat dapat menjadi pilihan bagi kita yang sedang bosan menunggu. Pembicaraan sia-sia adalah salah satu pencuri waktu kita. dengan kehidupan kita yang singkat di dunia ini, apa kontribusi positif bagi lingkungan kita. (nov 2006)

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat