Pandangi Langit


Pernahkah anda mencoba untuk sekali waktu mendongakkan kepala, membentangkan tangan anda, menarik udara dalam-dalam, dan menatap birunya langit di pagi atau sore hari? Sangat mengasyikkan bukan?
Ada sebuah terapi bagi kita yang memiliki kebiasaan untuk “marah-marah” atau sangat emosional. Terapi itu adalah saat emosi sedang memuncak dan ingin marah besar, marah saja, namun, pandangan anda jangan ke bawah, atau ke depan tetapi ke atas. Padanglah langit atau langit-langit ruangan kita. Dengan sendirinya amarah yang memuncak itu akan sedikit demi sedikit akan terkurangi. Bahkan kita mungkin akan tertawa dengan apa yang kita lakukan itu.
Mungkin ini juga yang menjadi sebab, jika kita sedang menjalani terapi psikologi, kita akan diminta untuk duduk dikursi yang mengharuskan kita untuk melihat langit-langit. Bagi kita yang tidak pernah terapi kejiwaan, ada baiknya juga kita perhatikan film-film yang ada adegan terapi kejiwaan. Kursi yang digunakan untuk terapi itu bukan tempat tidur, namun untuk kursi, sandarannya sangat landai dan dudukannya lebih panjang. Jadi kita dapat selonjoran di kursi itu. Sambil menyandarkan kepala kita disandarannya, kita akan berada pada posisi setengah tidur, satu setengah duduk.
Untuk itu untuk menenangkan jiwa yang gundah gulana, untuk mengurangi beban dalam jiwa ini, untuk memperluas pikiran dan jiwa, ada baiknya kita membiasakan untuk menyempatkan waktu untuk memandangai langit pagi dan sore hari. Atau jika saat hari cerah, tidak ada salahnya jika kita juga sempat memandangi langit malam hari. Bayangkan betapa luasnya langit, seperti itulah kasih sayang Tuhan pada kita, seluas langit dan bumi. Dengan adanya kesadaran jiwa tentang luasnya kasih sayang Tuhan, maka akan muncul kepercayaan diri kita. Karena, kita percaya bahwa kita tidak sendirian ada Dia bersama dalam langkah-langkah kita.
Pandangi langit.
Salam Hangat
Bag Kinantan, ST
Trainer Supergila Learning and Therapy Center

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat