Sempit dan Mesti Dipaksa



Jadi Baik Kadang Perlu di Paksa
Semakin di batasi, semakin kreatif. Semakin banyak jalan baru yang sebelumnya tidak terpikirkan menjadi terbuka. Banyak ide-ide baru justru muncul saat ruang gerak kita dipersempit, dibatasi, dan dihalang-halangi.

Aku melihat, sekarang semakin banyak iklan produk dari tembakau yang semakin hari semakin kreatif. Saat ada pembatasan tidak menunjukkan produknya, justru di sanalah mereka menemukan banyak ide baru untuk mengiklankan produk mereka dengan jargon-jargon yang mudah diingat oleh pelanggannya. Aku betul-betul salut dengan ide-ide brilian yang akhirnya muncul saat pembatasan akan iklan produk tadi semakin ketat.

Memang kadang-kadang otak manusia itu harus dipaksa untuk memunculkan ide-ide brilian. Perlu ciptakan kondisi pemaksaan. Banyak mahasiswa yang justru di akhir semester baru belajar, system kebut semalaman, dalam keadaan terjepit itulah muncul ide-ide yang “cemerlang” agar besok dapat menyelesaikan ujian dengan baik. Aku memiliki teman yang sudah hampir putus asa dengan mata kuliah ekonomi teknik. Dia sudah hampir menyerah dari mata kuliah tersebut, ditambah lagi dia sudah 5 kali tidak masuk kuliah. Namun, dengan keringan dari dosennya, ia boleh ikut ujian semester jika ujian mid semesternya mendapatkan hasil memuaskan. Ia yang sudah suntux abis, matakuliah yang menurutnya sulit untuk dipahami ditambah sudah separo pertemuan tidak masuk.

Namun, di saat itulah ia mendapatkan ide untuk belajar dengan orang-orang yang paham ekonomi teknik secara private. Mungkin saja mereka-mereka yang paham ini punya cara mudah untuk memahami ekonomi teknik ini, terutama konsep bunga uang yang mirip-mirip itu. Temanku ini mencari anak-anak Teknik Industri yang mempelajari ekonomi teknik agak banyak. Dalam tempo sehari diselesaikan pelajaran dari awal semester hingga mid semester. Saat ujian selesai dan hasilnya keluar, ia justru mendapatkan nilai 100, sempurna.

Selanjutnya saat di ujian akhir ia kembali datang ke anak industri tadi, dan belajar secara private lagi. Dengan dasar yang ada di awal hingga mid semester, untuk persiapan ujian akhir tidak begitu sulit. Ujian berakhir, katanya ujian dapat diselesaikan dengan baik. Untuk nilai akhir ia belum tahu. Setelah beberapa hari kemudian, ia datang ke anak Industri itu dan berkata, “Bang, gagal ane dapet nilai B+… di ekotek (ekonomi teknik)”. “Lho kok?” tanya anak industri yang mengajarinya. “Iya… gagal dapat B+ karena dapat nilai A untuk ekotek, Syukron ya bang…” jawabnya sambil tersenyum. Si anak industri tadi sibuk dengan pikirannya sendiri, “Dulu aku hanya mendapatkan nilai B+ untuk mata kuliah ini. Namun sekarang aku berhasil mengajarkan orang lain dan ia dapat nilai jauh lebih baik.”

Itulah, kadang menjadi baik itu perlu sedikit paksaan. Tentunya paksaan yang positif dan di bantu dengan motivasi diri yang kuat. Tanpa itu agak sulit juga mendapatkan hasil yang positif.

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat