LARI KE BUKU

Kemarin adalah masa yang kurasa begitu sulit, memang kesulitan seperti hari kemarin pernah juga ku alami sebelumnya. Entah mengapa dadaku begitu sesak karena menahan amarah. Ada seorang yang sudah ku anggap saudara, meminta bantuan, sudah di bantu dan akhirnya justru menikam dari belakang. Ah... belum lagi dengan kata-kata yang tertulis di sms terakhirnya begitu memancing amarah. Saat membacanya ingin sekali aku menumpahkan semua kekesalanku selama ini yang aku pendam akibat perlakuannya padaku. Namun sekali lagi ku tahan. Justru saat aku menahan, saat itulah dadaku semakin sesak. Aku mengalami stress tinggi. Untungnya aku tidak sampai gila, tetap kuusahakan untuk tetap rasional. Untuk tetap berpikir positif, mungkin beliau lagi ada masalah dengan atasannya, dengan keluarganya dan dengan orang-orang disekitarnya.
Rata Penuh
Entah mengapa, sepertinya ada bisikan di dalam pikiranku yang menyuruhku untuk mendekati rak bukuku. Dan masih lewat bisikan yang masuk ke kepalaku itu, tanganku bergerak sendiri untuk mengambil sebuah buku kumpulan cerpen yang di tulis Biru Laut dan Golagong. Sebuah buku berjudul, “Subuh Itu Biru Chika”. Buku ini sudah beberapa kali ku tamatkan. Namun tidak ada salahnya jika untuk kali ini kembali ku baca. Toh buku ini sudah lama sekali tidak ku baca. Mungkin saja ada spirit baru yang bisa ku ambil dari buku ini.

Halaman demi halaman yang ku baca seperti mengerti kondisiku yang sedang tertekan. Cerita-cerita di buku ini sepertinya memiliki tema yang sama dengan kondisiku saat ini. Tema dari orang-orang yang tertekan, stress dan berusaha untuk mencari solusi atas masalahnya.

Satu pelajaran yang dapat ku ambil dari buku ini adalah, semua masalah itu datangnya dari Allah dan kembalikan kepadanya. Maksudnya, semua masalah itu Allah yang memberikan kepada kita, tujuannya adalah sebagai ujian atas diri kita. Mampukah kita melewati ujian kenaikan tingkat ini atau tidak. Banyak orang berhasil dan tidak sedikit yang gagal. Bagi mereka yang berhasil, maka kedewasaan berpikir dan bertindaklah hadiah atas ujian itu. Dan bagi yang gagal, hanya keterpurukan mental dan kadang berujung pada keputusasaan yang membunuh dirinya.

Aku beruntung sekali hari ini saat aku memiliki masalah yang kadang menyedot sebagian energiku, Allah memberikan petunjuk dengan mengarahkan pikiranku untuk membaca. Kadang di saat yang lain, Allah mengarahkanku untuk membaca Qur’an, dan sensasi yang sama ku dapatkan, sepertinya Allah ingin mengajakku berbicara lewat firmanNya serta memberikan solusi atas masalahku.

Tidak ada salahnya, jika anda atau siapa saja memiliki masalah yang sulit. Tenangkan pikiran anda dengan membaca buku. Ikuti saja nurani anda, biarkan tangan ini mengambil buku secara acak, baca perlahan dan rasakan bahwa Tuhan sedang mengarahkan kita untuk menemukan jawaban atas masalah kita. Semoga.

Kotabumi, 6 Maret 2010

www.boemikoo.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat