Bisnis = Pikiran Kreatif


Beberapa malam yang lalu saya mengunjungi seorang teman yang saat ini ia berprofesi sebagai teknisi komputer di usahanya sendiri dan pada malam harinya ia berjualan jamu. (sebuah profesi yang bertolak belakang).

Malam itu, saya sengaja datang karena ingin membeli jamu (herbal sesungguhnya) untuk mengurangi rasa sakit di punggung saya akibat sedikit bekerja berat. Sembari menikmati jamu yang disajikan, kami ‘ngobrol’ banyak hal, salah satunya tentang usaha komputer yang teman saya ini jalankan.

Awalnya, beliau berkata, “kayaknya saya mau kerja ke pabrik lagi.” Saya pikir setelah kontrak dengan pabrik selesai sekitar sebulan yang lalu, teman saya ini akan fokus berbisnis saja, menjalankan apa yang selama ini sudah ia jalani. Saya tanya, “emang ada lowongan?” “iya” jawab beliau.

Selanjutnya beliau bercerita panjang lebar tentang “sulitnya” menghidupi keluarganya kalau hanya mengandalkan dari usaha komputer yang ia miliki sekarang, ditambah beberapa usaha lain seperi menjual pulsa, agen JNE, dan jamu.

Kemudian, beliau juga bercerita, kalo mau bisnis di bidang komputer kita harus punya modal yang kuat, paling gak sekitar 60 jutaan. Karena pesaing kita sesama toko komputer, servis komputer, laptop, printer, mereka semua menang di modal. Dengan modal yang kuat, mereka bisa membeli alat misalnya untuk refill dan servis printer, sementara kita manual. Dan lain sebagainya. Intinya beliau “takut” tidak mampu bersaing dengan toko yang lain sehingga beliau tidak dapat pelanggan dan ujung-ujungnya juga kebutuhan dapur tidak terpenuhi.  

Saya diam dan mendengar dengan seksama. Salahkan yang beliau sampaikan? Tidak juga, banyak benarnya malah. Cuma saya akhirnya berpikir, mengapa pemikiran beliau yang takut dengan pesaing, karena pesaing lebih kuat secara modal, peralatan dan stok barang kita balik?

Jadikan pesaing itu sebagai rekanan, bisa gak? Saya pikir bisa. Itulah mengapa bisnis itu kita harus punya banyak sekali jaringan, karena hal ini akan membantu kita dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul di dalam bisnis kita. Tidak melulu menyelesaikan masalah finansial, namun juga masalah-masalah lain seperti kekurangan alat, stok atau keahlian. Siapa tahu, pesaing kita memiliki apa yang kita tidak punya, dan kita dapat bekerjasama dengan mereka mengatasinya, ya tentunya bagi hasil. Minimal sekali, pelanggan kita tidak lari dari kita karena ada beberapa keterbatasan yang kita miliki.

Seperti kasus teman saya yang punya usaha komputer ini, pasti beliau punya teman yang berprofesi sama, sama-sama teknisi komputer? Mengapa tidak dimulai dari sana, bangun silaturrahim, komunikasi dan kemungkinan-kemungkinan kerjasama bisnis.

Hanya saja, jika memang tuntutan dari keluarga jauh lebih besar, saya sih berpikir coba sembari bekerja sebagai karyawan, bangun kembali bisnis, kalau sekiranya bisnis kita nantinya sudah mampu menghidupi kita, kita bisa mengambil keputusan untuk berhenti jadi karyawan dan memulai hidup sebagai pemilik usaha.

Saya tidak katakan profesi karyawan sebagai sesuatu yang hina, hanya saja, ada banyak hal yang agak sulit dilakukan karyawan biasa, sering kali karyawan terbentur masalah ‘waktu’. Kadang kala ada orang lain yang membutuhkan kita, sering kali kita tolak karena berbenturan masalah waktu. Apalagi kita yang sehari-hari aktif dikegiatan sosial, menjadi pebisnis adalah pilihan profesi yang paling fleksibel dari segi waktu. Tapi semua kembali kepada anda yang menjalaninya.

Akhirnya saya Cuma ingin katakan bahwa, sekali-sekali coba buat pikiran yang kreatif, berpikir terbalik, berpikir melawan arus, kadang pikiran kita akan menjadi lebih ringan jika kita menghadapi masalah dengan pikiran yang positif, yang dibalut dengan kreatifitas dalam berpikir. Coba saja.

salam

1 comment:

  1. Hmmmm... Artikelnya menarik
    Optimis adalah kunci utama dalam tindakan, jika kita slalu pesimis bukan lagi jalan ditempat tapi malah mundur, Yakin saja kalau segala sesuatu dapat di raih karena menurut saya yakin itu separuh dari kenyataan nah separuhnya tinggal usaha sesuai bidang yang di geluti.
    Terima kasih dan tetap semangat!

    ReplyDelete

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat