Maryamah Karpov: Mimpi-Mimpi Lintang (bag 2)


Malam ini tanggal 10 desember 2008 pukul 22:27, ku selesaikan kegiatan membaca buku ke empat dari tetralogi lascar pelangi; Maryamah Karpov ; mimpi-mimpi lintang. Pada tulisanku yang sebelumnya aku sudah menceritakan sedikit tentang buku ini, mulai dari penampakan buku yang sedikit lebih tebal, harganya sedikit agak mahal, dan kualitas kertas yang lebih baik, artinya kita tidak akan cepat lelah membaca buku ini.

Ku lanjutkan
Setelah 16 mei, Arai menikah dengan belahan jiwanya yang sejak dulu membencinya. Zakiah Nurmala. Ternyata itulah yang menyebabkan Arai berubah menjadi pria yang tampan. Ada aura Cinta yang membahana di dalam dadanya. Beberapa waktu sebelum Ikal pulang, datang sepucuk surat yang isinya penerimaan Zakiah atas seluruh pengorbanan absurd cinta Arai kepadanya. Selidik punya selidik, ternyata bibi Zakiah terus memperhatikan perilaku Arai, dan di tarik sebuah kesimpulan bahwa Arai : Layak untuk dipertimbangkan. Selain itu, Arai sudah dipanggil kembali ke Prancis menyelesaikan penelitiannya, dan ia mendapat promosi langsung menyelesaikan S3-nya di Inggris (Colchester). Bersama Zakiah Nurmala ia pergi ke Inggris.

Suku Melayu
Suku melayu adalah salah satu suku terbesar di Indonesia. Mendiami hampir seluruh wilayah sumatera, terutama pesisir barat Sumatera. Dan suku melayu memiliki sebuah keunikan dibandingkan suku yang lain di Indonesia. Di dalam buku ini Andrea menceritakan dengan sedetail-detailnya. Mulai dari sifat keras kepala, membual, imajinasi berlebihan, senang bertaruh dan senang memberi gelar-gelar buruk kepada orang lain. Mungkin hampir separuh buku ini banyak menyinggung sifat asli suku melayu yang terekam dalam memori Ikal.

Seperti, tidak mau ke dokter, padahal, Ketua Karmun telah menghabiskan waktunya (8 tahun) untuk mendesak pemerintah Sum-Sel untuk mengirimkan dokter ke kampungnya. Alhasil, datanglah dokter yang cantik, Budi Ardiaz Tanuwijaya, seorang dokter gigi. Walaupun dokter diaz membawa peralatan modern, namun tak satupun orang-orang di kampung ikal mau berobat ke dokter ini. Mereka lebih senang berobat ke A Put, dukun gigi yang menyembuhkan penyakit pasiennya cuku dengan balok, paku dan palu.

Kegiatan membual juga sudah menjadi jamak, bahkan, seorang pembual diundang khusus untuk memberikan bualannya di tengah-tengah masyarakat (warung kopi). Walaupun mereka tahu bahwa semua itu Cuma bualan, namun orang-orang melayu ini menikmatinya dan tertawa terpingkal-pingkal dibuatnya. Bagi mereka itulah hiburan yang sesungguhnya

Kemudian memberi gelar yang buruk. Banyak orang-orang dikampung ikal lupa dengan nama aslinya. Gelar itu sampai di bawa mati. Di nisan kita nanti yang tertulis adalah nama gelar kita bukan nama asli kita, karena semua orang sudah melupakan nama itu. Gelar itu di dapatkan dari kebiasaan atau pekerjaan si pemilik nama tersebut, seperti si pemberi kabar kematian di masjid diberi gelar “berita buruk” dan lain sebagainya. Anehnya, orang-orang itu bangga dengan julukannya. Padahal nama aslinya jauh lebih bermakna di banding gelarnya.

Lintang
Aku senang akhirnya mengetahui nasib Lintang genius tiada tara. Nasib hidupnya kini jauh lebih baik daripada saat ikal pulang dulu. Lintang memiliki usaha kopra, dan telah miliki 3 kapa pengangkut kopra dari pulaunya ke Belitong.

Sama seperti saat ikal meninggalkannya dulu, ia tetap saja jenius, cerdas dan tidak terduga-duga. Lintang akan menjelaskan kepadamu perkara rumit dengan cara yang sangat sederhana dan kita di ajak untuk menemukannya sendiri. Jadi kesannya tidak seperti sedang menggurui. Lintang hanya memberikan beberapa masukan dan arahan, selanjutnya kita sendiri yang menemukannya.

Saat ikal ingin membuat perahu untuk menjemput A ling, maka Lintang hadir seperti oase di padang pasir. Ikal sudah mati kutu, belum lagi di tambah dengan cemoohan orang-orang disekitarnya yang telah menganggapnya gila. Lintang memberikan beberapa perhitungan fisika yang menjadi dasar pengembangan perahu. Bahkan sampai perhitungan kecepatan dari perahu tersebut jika diberi beban sekian kilogram dan seterusnya.

Lintang mengajarkan satu hal, bahwa apapun di dunia ini, akan dapat diselesaikan dengan dua hal, yaitu SEMANGAT dan ILMU PENGETAHUAN. Dan dua hal ini yang terus memompa ikal dalam menyelesaikan mimpinya menemukan A Ling, dan pertama melalui perahu ini.

Mahar
Mahar juga mendapatkan porsi khusus dalam buku ini. Sama seperti saat ikal meninggalkannya, ia tetap saja sebagai pemuja klenik dan terobsesi menjadi dukun besar menyaingi guru besarnya, Tuk Bayan Tula. Namun, ditengah ke tidak warasan cara berpikir Mahar (menurut kebanyakan warga), Mahar tetap menjelma sebagai sosok inspiratif, penyeimbang kejeniusan Lintang di bidang yang sifatnya matematis. Seperti yang ia katakana (versi film lascar pelangi) “Serahkan Pada Mahar Dan Alam”.
Dalam buku ini juga, andrea memberikan ruang khusus kepada Mahar. Mengenai perkembangan perkumpulan mereka hingga petualangan menemui Tuk Bayan Tula dan Dayang Kaw di kepulauan Karimata.

Dalam buku ini Mahar hadir saat Ikal hendak membuat sebuah perahu, dimana para anggota lascar pelangi datang memberu dukungan tenaga dan moral. Ya, Lintang hadir sebagai ahli fisika yang memperhitungkan segi fisik geometri dari perahu. Ada Samson dan Harun yang membantu mengangkat kayu dan juga Mahar yang memberi kunci tentang kapal perompak yang telah tenggelam ratusan tahun di bawah sungai Linggang, Mahar mengibaratkannya sebagai sesuatu yang dekat sekali dengan Ikal, “Lebih dekat daripada Nyawa”.

Pencarian A Ling
Kita semua akan bertanya-tanya, dimana A Ling berada? Apakah Ikal akan menemukannya seperti Arai menemukan cintanya pada Zakiah Nurmala? Satu yang pasti, perjuangan menemukan A Ling adalah sebuah perjuangan yang sangat berat, tidak hanya fisik namun juga batin. Membuat sebuah perahu adalah bukti nyata kerasnya perjuangan Ikal untuk mencari A Ling (7 bulan membangun kapal ini). Menurut kabar yang ada A Ling berada di Kepulauan Batuan tempat para perompak berkumpul, yang juga sebagai jembatan para imigran gelap menyebrang ke Singapura. Dan benar adanya bahwa A Ling ada di sana.

Setelah pencarian yang melelahkan hingga ke Eropa, Rusia, Afrika, ternyata A Ling berada 1400 mil dari pulau belitong, dekat sekali dibandingkan jauhnya perjuangan Ikal mencarinya di sepertiga dunia.

Akhirnya
Buku ini adalah jawaban atas semua buku di tetralogi Laskar Pelangi. Mulai dari perjuangan pendidikan Ikal, Arai, pencarian A Ling, perjuangan Arai mendapatkan Zakiah, perikehidupan Lintang dan Mahar, dan Perjuangan dan kenangan Ikal bersama Lelaki pendiam berhati emas, ayahnya.

Judul, maryamah karpov :mimpi-mimpi lintang diambil dari nama adik ibu ikal yang bernama maryamah, memiliki anak bernama nurmi yang pekerjaannya sebagai pemain biola, dan mimpi-mimpi lintang adalah nama perahu yang dibuat Ikal untuk menghormati Lintang yang telah menjadi arsitek atas “perahu asteroid”-nya ini.

Satu lagi, bahwa buku ini mengajarkan kepada kita tentang semagat untuk berjuang, semangat untuk berubah menjadi baik, semangat untuk menuntut ilmu dan semangat untuk merealisasikan mimpi-mimpi kita. Jangan pernah lupa apa yang dikatakan Arai bahwa, TUHAN MEMELUK MIMPI-MIMPI KITA…. (11desember2008)

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat