THE GREATEST MARKETER

World great marketer dapat sukses karena kemampuannya mengkombinasikan otak kiri dan otak kanan, intelejensia dan imajinasi, berpikir outside-in selain inside-out, berpikir jangka pendek maupun panjang, serta dapat membumikan ide-ide radikal ke dalam kegiatan praktis. (Marketing, 02/VIII/Februari/ 2008)

Dalam edisi 02/VIII/Februari/ 2008, majalah marketing menuliskan setidaknya 20 orang yang sukses dalam menjual produk dan idenya. Kesuksesan mereka diukur berdasarkan seberapa besar pendapatannya, kemudian seberapa besar market share yang mereka kuasai, seberapa banyak outlet/ cabang yang mereka miliki di dunia ini, hingga seberapa besar trust and awareness pelanggan mereka. Keduapuluh marketer terbesar dunia ini (menurut majalah marketing) mulai dari Honda, Jack Welch, Anita Roddick, hingga Larry Page dan Sergei Brin. Produk mereka dari otomotif, film animasi, hingga mesin pencari di internet.

Beberapa waktu yang lalu, di sebuah pertemuan rutin yang kami lakukan di Medan. Dalam pembukaan acara, pembawa acara menyebutkan sebuah nama yang merupakan world greatest marketer sesungguhnya. Siapa ia…? Ia adalah manusia yang telah dijamin oleh Allah untuk masuk Surga. Manusia tanpa kesalahan (karena Allah melindunginya dari kesalahan). Manusia dengan mimpi besar, jauh melampaui zaman dan tempat tinggalnya.

Ya, ia adalah Muhammad saw. Nabi akhir zaman yang membawa risalah kebenaran yaitu Islam. Timbul pertanyaan apa tolok ukuran sehingga si pembawa acara berani mengklaim bahwa Muhammad saw adalah marketer terbesar sepanjang masa?

Jawabnya adalah kita membaca sejarah, Muhammad adalah seorang anak yatim piatu sejak kecil (6 tahun), sejak usia 12 tahun sudah mengikuti perjalanan bisnis milik pamannya hingga ke negeri syam. Di usia 20 tahunan ia telah menjadi kepercayaan seorang pengusaha besar di Mekkah untuk menjalankan usahanya dan beliau berhasil. Kemudian fase kehidupannya berubah total sejak Allah menunjuknya menjadi Nabi akhir zaman yang diutus untuk seluruh umat manusia dan seluruh dunia.

Muhammad menjalani misi yang maha besar. Membawa risalah (sebuah ide tentang ketuhanan yang esa) ini ke seluruh umat manusia di dunia. Pekerjaan ini tidak akan mampu dipikul oleh orang-orang yang bermental tempe. Muhammad telah menjadi fenomena yang mengejutkan dunia. Bagaimana tidak, ia berhasil menyebarkan sebuah ide/ konsep tentang ketuhanan, dimana konsep itu secara akal sangat sulit di terima manusia saat itu. Bagaimana mungkin ada sebuah kekuatan yang tidak terlihat mampu mengatur jalannya dunia ini. Secara logika saat itu, konsep ini sangat tidak dapat di terima. Muhammad mendapat pertentangan yang sangat sengit dari kaumnya sendiri. Ia yang dijuluki al amin (dapat dipercaya) mendapatkan hinaan dari orang-orang yang membencinya sebagai tukang sihir, pembual, pemimpi dan sebagainya.
Selama 13 tahun Muhammad “menjual” konsep ini di Makkah, dan hasilnya hanya beberapa puluh orang saja. Kemudian Allah memerintahkan Muhammad dan umatnya meninggalkan Mekkah dan membangun peradaban di kota Yastrib (kemudian dikenal dengan Madinah). Di Madinah Muhammad mendapat sambutan yang sangat menggembirakan dari warga Yastrib. Sebelum Muhammad hijrah (pindah) ke Yastrib, Muhammad telah mengirim seorang utusan guna mengenalkan Islam ke Yastrib.

Selang beberapa bulan, Muhammad kembali ke Mekkah dengan kekuatan seratusan ribu pasukan. Peristiwa ini yang akhirnya kita kenal sebagai Fathu Makkah. Terus selanjutnya hingga akhirnya Islam terus berkembang ke Negara-negara lain. Setelah ia wafat, para penerusnya melakukan ekspansi ke Negara lain. Hingga hari ini, konsep ketuhanan yang esa (tauhid) dapat di terima oleh 20 persen penduduk dunia. dan proses marketing dari konsep ini akan terus berlanjut ke seluruh penjuru dunia.

Inilah yang melandasi mengapa Muhammad adalah marketer terbesar sepanjang sejarah umat manusia. Ia telah berhasil membangun pondasi system pemasaran yang tangguh, ia berhasil menciptakan marketer-marketer yang terus tanpa henti memasarkan Islam ke seluruh penjuru dunia, ia telah berhasil membangun sebuah trust and awareness seluruh “pelanggan”nya, sehingga “pelanggan-pelanggannya ini tidak hanya menggunakan produknya, namun ikut berperan serta membesarkan pasar dengan terus mempromisikan produk yang dibawa Muhammad yang namanya sebuah konsep tauhidullah (Mengesakan Allah).

Sudah sepatutnya kita sebagai umat Islam meniru bagaimana seorang Muhammad saw, melakukan proses-proses marketing, sehingga produk yang dibawanya (yaitu Islam) dapat diterima semua orang, tidak tanggung-tanggung produknya dapat bertahan hingga 14 abad, tanpa ada cacat ataupun terdiferensiasi. Produk yang ia bawa telah melawan hukum siklus hidup produk, setelah melalui masa pertumbuhan, produk akan melalui masa kedewasaan dan akhirnya ditinggalkan. Namun produk Islam tak pernah lekang dimakan zaman, selalu bertumbuh dan bertumbuh tidak ada masa kedewasaan ataupun penurunan, kecuali dunia ini berakhir nantinya. Wallahu’alam.
(Kotabumi, 15 Maret 2009)

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat