Hidup Itu Untuk

Hidup itu adalah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.

Kalimat adalah kalimat sakti yang diucapkan seorang guru luar biasa, Pak Harfan. Seorang guru berdedikasi tinggi yang mengajar di SD Muhammadiyah Gantong. Dari kalimat inilah muncul orang-orang luar biasa dari sebuah SD miskin yang lebih mirip gudang kopra dari pada sekolah tempat menuntu ilmu.

Senada dengan sebuah hadist Rasulullah, bahwa manusia yang paling baik di antara kamu sekalian adalah manusia yang paling banyak manfaatnya buat orang lain. Kata-kata bermanfaat itu sangat dekat maknanya dengan memberi. Semakin banyak kita memberi kepada orang-orang yang ada di sekitar kita, maka semakin bermanfaat kita buat orang lain.

Namun, terkadang ego yang ada dalam diri kita yang menahan kita untuk berbagi dengan orang-orang disekitar kita, terutama kepada orang-orang yang kekurangan. Memberi bukan hanya dalam makna harta, ada banyak lagi yang dapat kita bagi kepada orang lain, informasi, pengetahuan dan lain sebagainya. Hidup akan menjadi indah dengan berbagi. Manusia dilahirkan dengan tidak sempurna, ia memiliki banyak kekurangan, dan kekurangan tersebut akan dapat tertutupi dengan ia berbagi dengan orang lain. Boleh jadi ia memiliki kelebihan di bidang matematika, namun ia kurang di bidang bahasa inggris, ia akan dapat menutupi kekurangannya di bahasa inggris dengan bertanya/ berbagi pengetahuan dengan teman yang memiliki kemampuan di bidang bahasa inggris.

Sama seperti sebuah tim sepak bola. Tim ini tidak akan menang jika seluruh pemainnya ingin menjadi penyerang. Tetap harus ada yang menjadi penjaga gawang, pemain belakang, dan pemain tengah. Masing-masing lini harus bekerja sama membantu tim untuk menang. Setiap orang di tim sepakbola ini memiliki kelebihan masing-masing, tidak semuanya mememiliki kemampuan mencetak gol, ada yang memiliki kelebihan dalam bertahan dan ada pula yang memiliki kemampuan membagi bola dan mengatur tempo permainan.

Hidup akan semakin indah jika kita menyadari bahwa kehidupan ini bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya, namun untuk memberi sebanyak-banyaknya. Jika kita hanya menjadi penerima maka sesungguhnya kita adalah semiskin-miskin manusia.

John F Kennedy berkata, “Jangan Tanya apa yang telah diberikan Negara untukmu, namun apa yang sudah kau berikan buat negaramu.”

Mulai hari ini ubah pardigma kita dalam hidup ini. Jadilah seorang manusia yang senantiasa berbagi, memberi, dengan ini sesungguhnya kita sedang berusaha membuat diri kita semakin berarti dan semakin baik.

Medan, 28 oktober 2008

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat