Masih Ku ingat

Sering Kali saat sedang berkumpul, engkau bercerita betapa sulitnya saat mengandungku dulu, nyaris keguguran, dan paling sulit saat persalinannya. Aku hanya tersenyum. Maklumlah anak pertama setelah menanti hingga 4 tahun lamanya.

Di tanggal 23 April 198... pukul 20.30 di sebuah rumah sakit, Maria Regina namanya, atau biasa kami menyebutnya dengan RS Xaverius kotabumi, aku di lahirkan.

Ku coba lagi mengingat masa-masa yang telah lalu dalam perjalanan hidup kita, beban terasa semakin berat, saat Papa, lelaki yang menjadi sandaran hidupmu pergi mendahului kita untuk selamanya. Saat itu, aku beru saja berusia 2,5 tahun, dan adikku baru saja berusia 1 tahun kurang 5 hari... namun, engkau terus berjalan, walau harus sendiri, walau jauh di rantau.

ku ingat saat Engkau bercerita, 'kamu tuh, nyusunya kuat." Dulu di akhir tahun 80-an, saat gaji PNS tidak seberapa, berjuang seorang diri membesarkan dua anak, engkau membuka jasa jahitan di samping mengajar. "uang hasi jahit ya, untuk beli susu kamu."

engkau sering bercerita, betapa seringnya ku bertanya, "Ma, papa kemana?"
"papa udah pergi duluan jauh di syurga."
"kapan ibek ketemu papa?"
"nanti, kalo kita semua udah meninggal."
"kapan kita meninggal ma?"
"nanti..."
dan pertanyaan ini selalu berulang, karena anakmu ini sering heran, mengapa teman-temannya punya orang yang di panggil 'Papa' sedang aku tidak.

Masih ku ingat, engkau menggendongku saatku sakit, sedangkan waktu itu aku sudah 4 tahun. menggendong dari rumah ke tepi jalan raya, menunggu mobil angkutan dan menuju puskesmas, waktu itu rumah kita jauh sekali dari kota.

masih ku ingat, kerasnya engkau mengajarku membaca Al Qur'an, baru sekarang ku sadari nikmat bisa membaca firman Tuhan Kita...

masih ku ingat, saat menjelang tidur, engkau mengulang-ulang bacaan surat-surat pendek dari Qur'an yang akhirnya kami hafal, menjadi teman dalam sholat-sholat kami hingga hari ini.

masih ku ingat, dan akan selalu ku ingat semuanya, semua petuah, semua mimpi yang kau bisikkan kepada kami di setiap malam menjelang tidur kami.

sampai hari ini, ku lihat, engkau tetap tegar, membesarkan kami semua, sedangkan kami tak juga mampu membuatmu tersenyum, masih saja menyusahkan.

maafkan kami ma, yang belum juga membuatmu bahagia.

* Buat Mama, semoga segera di beri kesembuhan, Ya Allah sembuhkan mamaku, sesungguhnya engkaulah pemberi kesembuhan...ampuni kesalahan dan kekhilafan selama hidupnya, hapus kesalahannya, ubahlah menjadi kebaikan-kebaikan...amin

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat