Aku membaca buku yang ditulis John Wood, seorang executive di perusahaan yang bernama Microsoft. Judulnya, “Leaving Microsoft, To Change The World”, dan buku ini belum selesai ku baca. Namun ada beberapa catatan awal yang mungkin perlu kita pelajari bersama.
Aku baru sampai di Bab 5(
Optimisme ini terlihat dari kepercayaan diri John saat mendapatkan tugas menyusun strategi pemasaran (karena john adalah direktur pemasaran Microsoft Asia), untuk system e business atau bisnis elektronik atau sekarang lebih di kenal sebagai bisnis online. Pesaing utama Microsoft, IBM, telah menggelontorkan dana miliaran dolar amerika untuk memenangkan pasar. Dan john mendapatkan tantangan itu dari direktur pemasaran Microsoft. John berkata kepada pimpinannya yang sudah terlihat ketakutan itu dengan sebuah kalimat, “Anda tenang saja, kita akan memenangkan pertarungan ini.” Dan terbukti dalam tempo setahun, mereka memenangkan persaingan dengan IBM.
Aku jadi bertanya, “Mengapa orang-orang di barat
Temanku menjawab, “itu semua karena mereka mampu MENJAGA TEMPO, tempo dari optimisme mereka, tempo kepercayaan dirinya, tempo pikiran positif-nya. Dalam artian mereka menjaga tempo itu pada kisaran yang stabil.”
Kata kunci kedua yang ku temukan, “STABIL”. Mereka-mereka itu (orang-orang seperti John Wood) telah berhasil menciptakan suasana hati dan pikiran optimis pada tempo yang stabil. Memang ada fluktuasi, namun mereka mampu terus menjaga agar saat kondisi semangat sedang turun, mereka dapat segera tersadar dan kembali pada jalur yang sebenarnya.
Hal yang berbeda terjadi pada diri kita di
Untuk itu perlu bagi kita untuk menjaga kondisi pikiran dan jiwa kita untuk terus optimis dan berpikir positif. Caranya adalah carilah lingkungan yang dapat menjaga kondisi jiwa dan pikiran kita untuk terus optimis dan positif. Lingkungan yang buruk kurangi atau mungkin tinggalkan.