Pelajaran Hidup (Seri)

Berubah total penilaianku kepada salah satu dosenku yang selama ini terkenal killer. Penilaian ini berubah setelah selama satu tahun ini aku menjadi asistennya. Kesan garang, keras dan temperamental itu hilang. Ya.. hilang, saat beliau mulai bercerita kisah hidupnya yang sedih dulu.

Satu prinsip yang di ajarkan kepadaku, yaitu “Biar aku ditokohi orang, tapi jangan sekali-sekali aku nokohi orang. Karena, makin banyak orang yang nokohi aku, makin banyak rejekiku.” Ya… sebuah prinsip sederhana.

Jangan pernah membohongi orang lain, biarpun kita selalu dibohongi orang, semakin sering dibohongi, semakin banyak rejeki yang kita terima.

Hidup ini lurus-lurus aja, jangan neko-neko, begitu pesannya kepadak dikesempatan lain.

“Dimanapun kau berada bek, entah kerja atau tinggal. Buat orang-orang disekitarmu itu bergantung sama kau. Setelah orang-orang bergantung sama kau, yakinlah rejeki itu mudah dicari.” Kata beliau suatu ketika.

“Tunjukkan bahwa kita itu lebih atau mampu, tapi bukan untuk jago-jagoan. Kita bersaing secara sehat. Posisi saya sekang ini bukannya gak ada yang pengen. Orang-orang berebut untuk duduk di ruangan ini. Tapi, setelah kita tunjukkan kinerja terbaik, capaian-capaian positif dari waktu ke waktu, akhirnya orang-orang yang tadinya menginginkan posisi ini, mundur teratur. mungkin sadar diri ?” begitu lanjut beliau panjang lebar.

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat