...

memandang adalah satu

yang paling bisa kulakukan

Tentang Memulai

"Jangan tunggu Motivasi untuk BERBUAT, tapi BERBUATLAH maka anda AKAN TERMOTIVASI" (Satria Hadi Lubis)

besarnya reaksi yang muncul akan sebanding dengan aksi yang dilakukan.

Semakin besar keinginan untuk memulai sesuatu, maka akan semakin banyak alasan yang muncul dalam diri kita untuk menolak memulainya.

Saya mencatat, bahwa banyak teman-teman yang sebenarnya ingin sekali keluar dari tempatnya bekerja dan memulai hidup dengan menjadi wiraswasta. Namun, semakin besar dorongan untuk keluar, maka akan semakin banyak alasan yang muncul dari dalam dirinya yang melawan/ menolak keinginan menjadi wirausahawan. Akan muncul ketakutan-ketakutan atas kehidupannya saat ini dan masa depannya. Akan muncul dalam pikirannya ketakukan tentang masa depan anak-anaknya (jika punya anak), hutang yang belum dibayar dan lain sebagainya. semuanya muaranya satu, kalo mau keluar dari kehidupan nyaman saat ini... nanti-nanti dulu deh.

Kasus yang lain adalah, saat saya menjadi mahasiswa. saya memiliki teman yang secara akademis sangat baik. memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Bahkan, beliau lebih dahulu menyelesaikan seluruh pratikum yang menjadi persyaratan untuk kerja praktek dan mengerjakan skripsi. Namun, sayangnya keinginan memulai mengerjakan skripsi itu yang tidak kunjung muncul sampai akhirnya ia tersadar bahwa tidak ada lagi teman-teman seangkatannya yang tersisa. Beliau sering minta nasehat kepada kami yang telah 'mendahului'nya, bagaimana cara agar termotivasi untuk mengerjakan skripsi? Maka saat itu saya menjawab bahwa "ada 7 KS yang harus dia lakukan, Pertama, KERJAKAN SKRIPSIMU, KERJAKAN SKRIPSIMU, KERJAKAN SKRIPSIMU, KERJAKAN SKRIPSIMU, KERJAKAN SKRIPSIMU, KERJAKAN SKRIPSIMU, KERJAKAN SKRIPSIMU. Maka dengan sendirinya kau akan menyelesaikannya sesegera mungkin"

Kasus yang lain, saat anak-anak SMA yang akan menghadapi UN sering minta nasehat dari saya, bagaimana kita siap dalam ujian nanti, saya katakan, "Kerjakan SOAL-SOAL tahun-tahun terdahulu, sehari minimal 50 soal. dan kerjakan sejak awal tahun di kelas III (sekarang XII). maka dengan sendirinya kita akan terbiasa mengerjakan berbagai variasi soal yang akan ada di UN nanti.

jadi, Intinya adalah untuk berbuat lebih, untuk menjadi pribadi yang berhasil, jangan pernah menunggun datangnya motivasi, tetapi bekerjalah, lakukan, kerjakan, mulailah langkah pertama maka kita akan segera termotivasi untuk melakukannya.

tidak percaya?
coba dulu....

salam Mantab Luarbiasa

Setelah Sekian Lama

Setelah sekian lama akhirnya kembali ku buka blog ini. entah mengapa beberapa waktu ini sulit sekali menuangkan ide dalam tulisan. Dalam beberapa waktu belakangan ini memang saya lebih membuka telinga dan lebih banyak membaca saja.

Ada beberapa proyek tulisan yang masih mentah dan tak juga bertambah. Bahan-bahan pendukung juga belum terkumpul, atau bisa juga saya sedang kehilangan fokus.

Saya mencoba menganalisa mengapa saya begitu malas menulis, rasanya begitu berat merangkai kata, walau sekalimat saja. Padahal dulu saya sering memaksa teman-teman untuk menulis walau hanya satu kalimat sebagai awal pembiasaan.

Setidaknya ada dua hal yang melatarbelakangi masalah ini, pertama karena kehilangan fokus. kedua karena hilangnya (sementara) faktor penyemangat.

Terkait fokus memang memegang peranan penting dalam rangka menjaga konsistensi seseorang dalam berkarya. jika dahulu saya memiliki banyak waktu untuk memikirkan ide-ide dan mengolahnya dalam pikiran serta mencoba mengait-kaitkan dengan literatur yang pernah saya baca dan akhirnya jadilah sebuah artikel. namun beberapa waktu belakangan memang fokus itu sepertinya agak berkurang.

Sedangkan faktor penyemangat, juga tidak ketinggalan adalah faktor penting bagi keberhasilan seseorang. Dan faktor penyemangat yang baik adalah sesuatu yang secara fisiknya terlihat dan terukur. mengapa kita sering kehilangan motivasi berkarya atau berbuat. mungkin salah satunya karena kita "gagal" menghadirkan motivator (yang menjadi alasan kita berbuat) dalam bentuk yang nyata/ real, hidup dan dapat dirasakan secara fisik.

alah...kok ngelantur ceritanya

udah dulu...