Tentang Mimpi

- SOMEWHERE OVER THE RAINBOW -


Somewhere, over the rainbow, way up high.
There's a land that I heard of Once in a lullaby.
Somewhere, over the rainbow, skies are blue.
And the dreams that you dare to dream
Really do come true.
Someday I'll wish upon a star and wake up where the clouds are far Behind me.
Where troubles melt like lemon drops, Away above the chimney tops.
That's where you'll find me.
Somewhere, over the rainbow, bluebirds fly. Birds fly over the rainbow,
Why then - oh, why can't I?
If happy little bluebirds fly beyond the rainbow,
Why, oh, why can't I?

We Are Marshall


“Selalu ada cara untuk memulai”

-Based on true story-

Judul di atas adalah judul sebuah film tentang tim football Amerika (Marshall Univesity/ MU). Film ini di awali dengan kekalahan tim MU dengan tim lain di kandang tim tersebut. MU menjadi tamu dalam pertandingan ini. Namun, uniknya meraka pulang dengan kepala tegak.

Di sini drama itu dimulai, saat akan mendarat ke bandara kota Huntington, Virginia, pesawat tiba-tiba terbakar dan akhirnya meledak dan jatuh tidak jauh dari bandara. Para pendukung MU yang sedang menantikan timnya kembali, berlarian menuju bandara guna memastikan bahwa perikiraan mereka adalah salah. Namun, apa hendak dikata, ternyata pesawat yang jatuh adalah pesawat yang membawa tim kesayangan mereka. Seluruhnya tewas, ada 75 orang dalam pesawat itu, mereka adalah pemain, pelatih dan pendukung yang berada di satu pesawat.

Malam itu, seperti mimpi yang tidak pernah mereka harapkan hadir dalam kesunyian. Orang-orang yang mereka kasihi, orang-orang yang mereka cintai harus mendahuluinya. Hari itu dikenang sebagai hari berkabung kota itu. Kejadiannya sekitar tahun 1970.

Adalah sulit bagi mereka yang terlibat secara fisik dan emosional dengan tim ini untuk akhirnya dapat menerima kenyataan bahwa tim itu telah hilang. Hanya tersisa empat orang yang tidak ikut serta dalam pertandingan itu karena cidera. Sehingga muncul ide dari pimpinan universitas dan dewan kota untuk menutup program beasiswa bagi tim football di universitas itu.

Sebagai catatan, Football (atau sepakbola Amerika atau Rugby) adalah olahraga dengan kasta tertinggi di Amerika. Mereka yang masuk ke dalam tim football adalah orang-orang pilihan yang secara otomatis akan meningkatkan derajat hidup diri dan keluarganya.

Namun, selalu ada cara untuk memulai.

Keinginan untuk membangun tim football kembali hadir dari seluruh elemen mahasiswa kampus Marshall university. Mereka meminta pimpinan universitas dan dewan kota untuk menerima permintaan mereka membentuk tim kembali. Perlu diingat, tim MU tinggal menyisakan 4 orang pemain dan seorang asisten pelatih. Asisten pelatih ini tidak ikut dalam rombongan karena ada tugas “scouting” yang ia kerjakan setelah pertandingan terakhir MU.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari pelatih. Hampir tidak ada pelatih yang mau menerima tugas menangani tim yang baru saja hancur dan masih meninggalkan trauma yang mendalam. Tidak hanya civitas akademika namun juga seluruh masyarakat kota itu ikut larut dalam kesedihan kehilangan tim mereka.

bersambung

Empat

Jejakku terpahat di sini
Buih-buih menjilat pasir
Menggores labirin kenangan
: kelak kukembali!

(Tias Tatanka/ Labirin Lazuardi)

Tiga

Terjebak arus putaran waktu
Mengerdilkan jiwa lelakiku
Terasing

Bila labirin berhenti
Atau
Menantiku letih?

Air mata ibuku bagai titik
Hujan yang menaungi sunyi
Kepal tangan bapakku bagai
Sayatan luka sekujur waktu

(Tias Tatanka/ Labirin Lazuardi)

Dua

Siapa duga namamu tertuang di sini
Di lautan sepiku kau kembara
Di batas sunyiku berteduhmu
Sementara aku mengamati di rimbun ilalang

Kenakan jubahmu
Atau berdianglah di kayu terbakar
Mendengar malam mengurai cerita
Menghanguskan sepi dan air mata puisi

Berartikah teduhku?
Begitu kau luruh dalam hidup
Rinduku mulai tumbuh

(Tias Tatanka/ Labirin Lazuardi)

Tentang Dia

“Sakit Tau!”

Itu jawabnya, saat ku tanyakan kenapa sampai sebegitunya ia membenci lelaki itu. Padahal, dahulu aku tahu bahwa lelaki itulah yang selalu menghiasi bibirnya jika bercerita tentang orang yang dekat di hatinya. Entah kapan akhirnya perasaan respect terhadap lelaki itu berubah sampai sebegitunya.

***

Namanya Dewi, seorang wanita yang manis menurutku. Kalau menurut orang-orang di sekitarku, mereka mengatakan, “Gak bosen ngeliatnya.” Anak ketiga dari enam bersaudara. Semuanya wanita, namun ia agak berbeda dari saudara-saudaranya, ia agak maskulin. Mungkin dahulu orang tuanya berharap mendapatkan anak lelaki, sehingga tingkah lakunya mirip anak laki-laki. Namun maskulinitasnya tidak menyebabkan kecantikannya pudar, bahkan membuatnya semakin menarik.

Dewi tumbuh menjadi gadis yang menarik, mudah bergaul dan mempunyai banyak teman. Dari kebanyakan temannya, kebanyakan adalah lelaki. Itu mungkin sebab lainnya yang menyebabkan ia semakin maskulin.

“Kalo sama cowok gak banyak ngegosip.” Itu jawabnya saat kutanya mengapa banyak teman cowoknya.

***

Bersambung

Kawan

Hari ini menjadi hari yang akan ku kenang nantinya, di saat aku dan kamu tak bersama lagi. YA.. di hari ini ku lihat wajahmu yang indah itu, ya... kamu memang tidak menampakan kesedihan, kesedihan karena kita kan berpisah nanti, berpisah untuk masa yang lama, lama sekali.

beberapa hari belakangan ini saja kita telah jarang bersama, menghabiskan waktu bersama, menikmati hari-hari kita yang luar biasa. aku tidak tahu apakah kita kan masih terus bersama, ya... aku tidak ingin berpisah, sangat berat ku rasa, sulit untuk mencari penggantimu di hatiku. hati ini telah kuberikan untukmu.

kenanglah... ada sebuah kalimat singkat yang sampai saat ini terus ku ingat.."nikmati kebersamaan ini, karena waktu kita berpisah nanti akan jauh lebih lama daripada waktu-waktu kita bersama." dan sudah banyak hal yang ku lalui, kata-kata itu benar adanya. lebih lama waktu kita berpisah dari pada saat kita bersama. untuk itulah ku coba untuk menikmati saat-saat bersamamu malam ini, karena ku takut akan kehilangan mu untuk ke dua kalinya...

adakah engkau merasakan yang sama dengan apa yang ku rasa.... aku betapa merindukanmu.. merindukan senyummu yang memberikan semangat untukku, semangat untuk terus melangkah, karena ku yakin engkau di sampingku membimbingku....ku rindu omelanmu, mengomentari hasil kerjaku, karena ku yakin, atas rasa cinta kau lakukan itu semua.. aku yakin.. yakin sekali

ya.... jujur ku katakan aku ingin bersamamu lebih lama lagi.... menikmati hari seperti yang telah kita lalui bersama... jika umur mu diberikan selama 100 tahun,... maka aku ingin hanya hidup seratus tahun minus 1 hari, karena aku tidak ingin melalui hari tanpa kehadiranmu.. karena aku tidak ingin merasakan betapa menyakitkan dan sepinya hidup tanpamu....

ah kawan... adakah kau rasakan yang sama

Pelajaran Hidup (Seri)

Kepulangan kali ini aku memiliki beberapa misi yang mesti diselesaikan. pertama adalah misi pembuatan KTP, maklum sebagai penduduk yang baik memang kita harus memiliki kartu identitas yang sah. kedua aku juga ingin mengambil SIM gitu, berkeliaran di jalan gak enak juga Rata Penuhsama kawan2 polisi kalo mereka akhirnya harus berbuat dosa lagi karena kitanya yang gak taat... kalo kita dah punya SIM trus mereka kurang ajar inibaru perlu diberi pelajaran...

kelamaan di kampung ternyata ada enak dan gak enaknya. enaknya makan gratis gak keluar biaya, cuma gak enaknya bosen aja... gak banyak yang bisa dikerjain disini... paling nonton, sayang acara di TV sekarang banyak bohongnya daripada yang benernya... acara yang menurut saya boleh ditonton ya.. Bule Gila, ha ha just for fun

namun dalam tayangan kemaren, rabu 16 april 2008, ada hal yang menarik ku tangkap. sebuah pernyataan dari si bule tentang kehidupan bermasyarakat di Indonesia. kebetulan si bule pernah juga tinggal di Jepang.

menurut si Bule, Di jepang, kalo kita ingin membeli minuman atau makanan ringan tinggal masukkin uang receh (koin) terus tinggal penjet tombol keluar deh.. apa yang kita pesen.. soft drink atau yang lainnya.

Namun, yang menarik di Indonesia ada sisi-sisi Humanisme (kemanusiaan) yang terjadi antara penjual dan pembeli. dan hal ini tidak terdapat di Jepang, karena banyak yang sudah Terotomatisasi... ini yang menarik.

ya.. itulah yang unik di indonesia atau di negara-negara berkembang, sayangnnya hal-hal sederhana ini tidak di sadari oleh orang- orang Indonesia, mereka sibuk dengan urusan dan menjadi tidak peduli dengan lingkungannya. bahkan ada seorang teman saya yang menyatakan bahwa orang indonesia itu lebih Barat dari pada orang barat sendiri. lupa sama budaya ketimurannya.. makasih bule dah ngasih pelajaran unik hari ini...

(17 April 2008)

Manajemen Waktu Sederhana

sebuah tips yang saya dapat dari teman di kampus, bahwa untuk kita mampu memanajemen waktu kita ada konsep sederhana...

apa itu..??

ternyata konsep sederhana itu adalah kurangi tidur... ya.. kurangi jam tidur kita dari 8 jam ke 6 jam misalnya artinya kita memiliki 2 jam tambahan untuk beraktifitas... kalaupun tidak beraktifitas, minimal kita memfungsikan otak kita untuk berpikir dan merenung...

ya... buat kita yang tidurnya lebih dari 8 jam... yang sehabis sholat subuh tidur lagi... yang siang tidurnya lebih dari 2 jam... untuk kita semua... sama-sama berusaha untuk memanfaatkan waktu dengan baik...

OK!

Pelajaran Hidup (Seri)

Berubah total penilaianku kepada salah satu dosenku yang selama ini terkenal killer. Penilaian ini berubah setelah selama satu tahun ini aku menjadi asistennya. Kesan garang, keras dan temperamental itu hilang. Ya.. hilang, saat beliau mulai bercerita kisah hidupnya yang sedih dulu.

Satu prinsip yang di ajarkan kepadaku, yaitu “Biar aku ditokohi orang, tapi jangan sekali-sekali aku nokohi orang. Karena, makin banyak orang yang nokohi aku, makin banyak rejekiku.” Ya… sebuah prinsip sederhana.

Jangan pernah membohongi orang lain, biarpun kita selalu dibohongi orang, semakin sering dibohongi, semakin banyak rejeki yang kita terima.

Hidup ini lurus-lurus aja, jangan neko-neko, begitu pesannya kepadak dikesempatan lain.

“Dimanapun kau berada bek, entah kerja atau tinggal. Buat orang-orang disekitarmu itu bergantung sama kau. Setelah orang-orang bergantung sama kau, yakinlah rejeki itu mudah dicari.” Kata beliau suatu ketika.

“Tunjukkan bahwa kita itu lebih atau mampu, tapi bukan untuk jago-jagoan. Kita bersaing secara sehat. Posisi saya sekang ini bukannya gak ada yang pengen. Orang-orang berebut untuk duduk di ruangan ini. Tapi, setelah kita tunjukkan kinerja terbaik, capaian-capaian positif dari waktu ke waktu, akhirnya orang-orang yang tadinya menginginkan posisi ini, mundur teratur. mungkin sadar diri ?” begitu lanjut beliau panjang lebar.

When you tell me that you Love me

I wanna call the stars, Down from the sky
I wanna live a day, That never dies
I wanna change the world, Only for you
All the impossible,
I wanna do

I wanna hold you close, Under the rain
I wanna kiss your smile, And feel the pain
I know whats beautiful, Looking at you
In a world of lies, You are the truth

And baby
Everytime you touch me, I become a hero
Ill make you safe, No matter where you are
And bring you,

Everything you ask for
Nothing is above me
Im shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me

I wanna make you see, Just what I was
Show you the loneliness, And what it does
You walked into my life, To stop my tears
Everythings easy now, I have you here

And baby
Everytime you touch me, I become a hero
Ill make you safe, No matter where you are
And bring you

Everything you ask for
Nothing is above me
Im shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me

In a world without you
I would always hunger
All I need is your love to make me stronger

And baby
Everytime you touch me, I become a hero
Ill make you safe, No matter where you are
And bring you
Everything you ask for
Nothing is above me
Im shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me

You love me
When you tell me that you love me

Morning has Broken (Cat Stevens/ Yusuf Islam)

Morning has broken, like the first morning
Blackbird has spoken, like the first bird
Praise for the singing, praise for the morning
Praise for the springing fresh from the word

Sweet the rain's new fall, sunlit from heaven
Like the first dewfall, on the first grass
Praise for the sweetness of the wet garden
Sprung in completeness where his feet pass

Mine is the sunlight, mine is the morning
Born of the one light, Eden saw play
Praise with elation, praise every morning
God's recreation of the new day

Save the Best For Last

Sometimes the snow comes down in June
Sometimes the sun goes 'round the moon
I see the passion in your eyes
Sometimes it's all a big surprise
'Cause there was a time when all I did was wish
You'd tell me this was love
It's not the way I hoped or how I planned
But somehow it's enough

And now we're standing face to face
Isn't this world a crazy place
Just when I thought our chance had passed
You go and save the best for last

All of the nights you came to me
When some silly girl had set you free
You wondered how you'd make it through
I wondered what was wrong with you

'Cause how could you give your love to someone else
And share your dreams with me
Sometimes the very thing you're looking for
Is the one thing you can't see

And now we're standing face to face
Isn't this world a crazy place
Just when I thought our chance had passed
You go and save the best for last

Sometimes the very thing you're looking for
Is the one thing you can't see

Sometimes the snow comes down in June
Sometimes the sun goes 'round the moon
Just when I thought our chance had passed
You go and save the best for last

You went and saved the best for last

I

Nocturno

kubiarkan cahaya bintang memilikimu
kubiarkan angin yang pucat
dan tak habis-habisnya gelisah
tiba-tiba menjelma isyarat merebutmu
entah kapankah bisa kutangkap…

(sapardi djoko damono)

I

Sajak Desember

kutanggalkan mantel serta topiku yang tua
ketika daun penanggalan gugur
lewat tengah malam. kemudian kuhitung
hutang-hutangku pada-Mu


mendadak terasa: betapa miskinnya diriku;
di luar hujan pun masih kudengar
dari celah-celah jendela. ada yang terbaring
di kursi letih sekali


masih patutkah kuhitung segala milikku
selembar celana dan selembar baju
ketika kusebut berulang nama-Mu; taram
temaram bayang, bianglala itu


sapardi djoko damono 1961


KEDUA

Sejak pulang dari rumah sakit, kondisi bapak memang tidak kunjung membaik. Beliau masih saja sering menggigil kedinginan seperti orang Malaria, namun saat diperiksa darahnya, tidak ada indikasi bahwa beliau malaria. Paling tidak sejam lamanya bapak harus berperang melawan dingin yang menyerang tubuhnya. Kami yang berada di sekelilingnya hanya mampu mengingatkan beliau agar banyak-banyak istigfar. 

Praktis, beliau hanya menghabiskan waktunya duduk dan berbaring. Kadang kami membantu beliau untuk bisa duduk di pintu belakang yang menghadap ke kebun samping rumah. Pagi hari sekitar pukul delapan pagi, sholat dhuha, kemudian beliau duduk sambil membaca buku atau membaca Al qur'an hingga kami pulang dari berbagai aktifitas harian kami.

Namun, siang itu, sehari setelah pulang dari Rumah sakit, saat duduk di pintu belakang seperti biasa. Aku melihat wajah beliau sangat sayu, seperti tidak ada gairah hidup lagi. Aku hanya berpikir, mungkin waktunya sudah dekat. Apalagi saat beliau mengatakan, "aku sudah makin susah."

Lagu Nostalgia

Satu hal yang ku ingat jika mendengarkan "lagu-lagu Nostalgia" adalah saat aku berada dalam mobil antar kota antar propinsi yang membawaku dari pekan baru ke Medan - Makmur - 

Aku tidak tahu apa yang menyebabkan lagu-lagu nostalgia itu terus saja "enak" di denger kapanpun. lirik dan musiknya selalu saja up to date. walaupun, kadang lagu tersebut sudah 30 tahun lalu di ciptakan. Usianya tidak menyebabkannya ia ikut lapuk di makan zaman.

Sampai beberapa tahun ke depan, aku rasa tidak akan ada pencipta lagu yang mampu menciptakan lagu yang -abadi- tak lekang di makan zaman. 

Kalau kita melihat hari ini, produktifitas teman-teman musisi memang menggembirakan, namun saat kita bicara kualitas ciptaan mereka, sangat sedikit yang akhirnya masuk dalam kategori lagu yang BERKUALITAS. sisanya -maaf- layak untuk masuk keranjang sam***.

Saya tidak bermaksud untuk menjatuhkan atau menjelek-jelekan karya orang lain. Mungkin perlu ada kerja sama antara konsumen dengan produsen agar di dapatkan produk yang berkualitas -produk yang dihasilkan sesuai dengan ekspektasi konsumen-

"Lho anda tidak melihat jika, produk musik dalam negeri sekarang justru lebih di terima masyarakat"

Bisa saja anda mengatakan seperti itu, namun kita perlu juga melihat, konsumen seperti apa yang akhirnya menerima produk-produk tersebut atau mungkin mereka tidak memiliki pilihan lain, sehingga harus mengkonsumsinya.

Ah... Sudahlah

Jangan Menyerah

Jangan Menyerah

Oleh D'Massiv

"ini bener-bener gue banget"

Itulah yang dikatakan kawanku saat ia mengomentari salah satu single terbarunya d'massiv. Terlepas dari pendapat sebagian orang yang mengatakan bahwa lagu ini adalah sebuah lagu yang meniru lagu dari luar. Namun, lagu ini memiliki lirik yang kuat. Jujur beberapa kalipun aku mendengarkannya tetap mampu memberikan semangat kepadaku, hal ini membuktikan bahwa lagu ini memiliki ruh yang menggetarkan. Tidak seperti kebanyakan lagu-lagu di Indonesia saat ini. kebanyakan lagu - maaf - ASAL JADI, kadang GAK ENAK DI DENGER, belum lagi liriknya -MAKSA banget. Tapi untuk lagu ini, saya sangat memberikan apresiasi posisitif. 

"Waktu gua tonton klipnya, lagu ini bikin gua nangis"

Temanku juga berkata, ia sengaja menantikan klip lagu ini untuk sekedar melihat bagaimana isi lagu ini diterjemahkan ke dalam sebuah visualisasi -film- dan hasilnya klipnya mampu menyihir orang lain untuk sekedar meneteskan air mata tanda penerimaan atas pesan yang di sampaikannya. 

Jadi, aku sih tetap memberikan apresiasi yang sangat positif untuk lagu-lagu Indonesia yang mampu menginspirasi kita semua menjadi lebih baik.

"Bangsa ini gak perlu orang yang terlalu banyak komentar tentang satu hal, tapi bangsa ini lebih perlu orang-orang yang banyak menghasilkan karya positif dalam hidupnya."

Satu

Mengingat lintasan pun

memerihkan

luka lama derita

berputar

terombang-ambing

larut.

berjuang untuk menang

hingga desah terakhir

atau 

berhenti di sini

menjadi

tampa arti

(tias tatanka)

Rumah Kita

Aku taburkan rumput di halaman belakang

di antara pohon lengkeng dan mangga

sudah tumbuhkah bunganya?

Aku ingin menaburkan sajak di jalan setapak

di seberang istana merpati yang tak pernah terkurung

karena aku dan kamu selalu ingin melayang jauh

melihat angkasa dan bintang-bintang

dari atap rumah kita

Aku akan ceritakan kelak

pada anak-anak tentang matahari, bulan, laut,

gunung, pelangi, sawah, bau embun, dan tanah,

Aku ajari anak-anak mengerti hijau rumput 

warna bunga dan suara.

(Tias Tatanka)

Lebaran Duluan

Ramadhan baru saja datang, namun suasana hari raya sudah memenuhi jalanan. Seakan orang-orang sudah ingin segera mengakhiri Ramadhan dan menggantinya dengan Syawal yang berarti hari raya.

Mungkin saja mereka tidak mengerti atau tidak mau memahami betapa Ramadhan hadir sebagai jalan baginya untuk menyelamatkan diri dari siksa neraka. Ramadhan hadir sebagai penghapus dosanya dan untuk memudahkannya masuk ke dalam surga. Aku cuma bergumam "Mereka tidak Tahu..."

Ketika ramadhan datang, para malaikat bersuka cita, para shahabat bersuka cita, dan bahkan mereka berharap setiap bulan adalah bulan ramadhan.

Semoga kita tergolong orang yang senantiasa menantikan Ramadhan datang dan berharap agar ia tidak pernah meninggalkan kita. Kegembiraan saat menyambutnya adalah sebuah jaminan bagi kita untuk selamat dari api neraka.

maaf jika tulisan ini agak terlambat, daripada tidak samasekali.

Ramadhan Lagi

"Saat Ramadhan tiba, para syetan di belenggu, pintu surga di buka dan pintu neraka di tutup."

Mungkin ungkapan ini sudah sangat sering kita dengar dan mungkin sudah kita kenal dengan baik. Lalu mengapa setiap Ramadhan datang, masih saja orang-orang yang "sulit" untuk beribadah dengan maksimal. sering kali kita melihat ada orang-orang di siang hari Ramadhan, mereka dengan tanpa dosa makan, minum, merokok di depan umum.

mengapa hal ini terjadi?

jawabannya sederhana, karena syetan sudah membiasakan diri kita untuk terus tidak maksimal dalam beribadah selama 11 bulan. kemudian saat satu bulan penuh syetan dibelenggu oleh Allah, tubuh sudah terbiasa untuk tidak berpuasa, untuk tidak menghormati orang lain yang berpuasa, untuk tidak maksimal dalam beribadah.

mungkin itu...

Tentang Ramadhan Tahun Ini

Apa perubahan signifikan yang akhirnya mampu kita buat di Ramadhan tahun ini?

Adakah kiranya peningkatan-peningkatan frekuensi ibadah harian kita?

Atau justru kuantitas maksiat yang senantiasa kita pupuk?

moga saja Allah berkenan kiranya membawa kita bertemu dengan ramadhan tahun depan...

semoga, Amien

Kerja Tim

"saat kita bekerja atau berbuat bersama dengan orang lain (di dalam) tim, maka satu hal yang harus kita perbesar adalah "maklum" dan "komunikasi yang intensif".

Dalam beberapa waktu belakangan ini saya mendapat tugas untuk memimpin sebuah tim yang beranggotakan 25 orang. Hanya tim kecil sepertinya. Satu hal lagi yang mengenakkan adalah ke 25 orang ini saya mengenalnya, walau tidak dengan sangat baik. Tim ini harus melakukan pendataan penduduk yang akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. 

SOP tim adalah pembagian tugas dan komunikasi. Saat bersama dalam sebuah tim, maka kita harus menyingkirkan 'ego' dan kebiasaan buruk kita saat sendiri. mengapa? karena kita hidup bersama orang lain. paling tidak ada 25 kepala yang isinya berbeda-beda. Untuk memastikan bahwa pekerjaan selesai, maka saya harus jeli membagi tim ini menjadi beberapa kelompok yang memiliki fungsi dan tanggung jawab tersendiri.

Masalah adalah hal yang lumrah terjadi saat kita bekerja dalam tim. Mulai dari ada anggota tim yang tidak maksimal bekerja sehingga harus di back up dengan yang lain, sampai permasalahan sepele yaitu "kata-kata yang kasar dan menyinggung perasaan".

Saya ingin lebih memfokuskan tulisan ini pada permasalahan "perkataan". Ada pepatah yang mengatakan bahwa, "lidah itu lebih tajam dari sebuah pedang." Dalam berkerja dalam sebuah tim, baik besar atau kecil, pengaruh perkataan ini akan sangat signifikan terhadap kerja-kerja tim itu sendiri. Yang paling sederhana adalah kata-kata "bercanda" yang menurut kita mungkin biasa saja, tapi bagi teman yang kita candain, mungkin hal tersebut menyinggung perasaannya. 

Oleh karena itu, dalam bekerja, sudut pandang dalam melihat itu bukan dari diri kita, tapi pada posisi teman kita dalam tim. Maklum kita akan semakin banyak, namun tetap membangun sebuah komunikasi agar kerja-kerja tim itu tidak di pikul hanya oleh seorang saja atau dua orang, namun semua anggota tim bertanggung jawab penuh dengan tugas yang di berikan. Kalau sekiranya ada halangan dalam menyelesaikan tugas tersebut, wajib hukumnya untuk "melaporkan" keadaan, sehingga teman-teman yang lain tidak berprasangka yang buruk terhadap kita. 

Saat terjadi 'clash' penting bagi kita untuk duduk bersama membicarakannya dengan kepala dingin tidak dengan ego dan perasaan kita sendiri. Tetap sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang tim, kebersamaan tanpa mengurangi hak-hak kita.

Pertama

Yang ku ingat waktu sekitar tahun 90 an. aku masih tinggal di perumahan guru sma jalawiyata Prokimal. Hari itu seorang Laki-Laki yang tidak ku kenal datang membawa dua buah durian. itu adalah kali pertama aku memakan buah yang namanya Durian. Aku tidak tahu bahwa Durian ini yang akhirnya akan menentukan jalan hidupku selanjutnya.

Selanjutnya, aku hanya mendengar omongan dari tetanggaku, bahwa aku 'bakal' punya bapak lagi. sayangnya, pikiranku masih belum juga mengerti maksud dari perkataan tetanggaku itu. Setelah kunjungan"durian" tadi, si laki-laki itu sering berkunjung. jujur aku masih juga tidak mengerti arti kunjungannya waktu itu. Namun, satu yang pasti aku merasa nyaman dengan kehadirannya. Beliau adalah pribadi yang mampu mencairkan suasana, cepat akrab dan bersahabat. Mungkin ini yang di sebut sebagai "Chemistry" yang nyambung antara dua manusia.

Selanjutnya, aku, ibuku, adikku, dan beliau berangkat ke "kampung" guna menjalani sebuah prosesi yang kemudian aku kenal dengan Pernikahan. Di kampung, sampai acara selesai (ijab qabul) dan seterusnya, aku masih gak ngeh bahwa aku sudah memiliki bapak lagi. Jiwa dan pikiranku masih terlalu sibuk sendiri, aku tak peduli. Bagiku sama saja. Selanjutnya, siapa yang tau....?

Anak-anak di Ramadhan

Hari ini Jum’at, 11 September 2009 (8 tahun peristiwa WTC) seperti minggu lalu, aku memberikan siraman rohani di Masjid dekat rumah. Penasaran juga untuk mengetahui apa sih yang ditulis anak-anak SD di buku ramadhannya. Sambil menanda tangani buku-buku tersebut, ku baca sekilas. Isinya macam-macam dan memang tidak ada yang nyambung dengan materi yang disampaikan. Aku memahami itu, karena mereka memang masih harus banyak belajar dalam merangkum materi yang di terimanya.

Namun ada satu yang menarik perhatianku. Isinya sunggu tidak ada kaitannya dengan ceramah ataupun ramadhan. Mau tau isinya, “KITA HARUS MINUM SUSU BIAR SEHAT DAN KUAT” hanya itu. Semua anak-anak yang lain ikut tertawa. Aku tidak menyalahkan mereka dengan isi buku itu. Itulah mereka dengan segala kepolosan dan kegembiraannya. Kita tidak pernah tahu bagaimana mereka dewasanya nanti. Karena kondisi seseorang pada suatu fase waktu tidak dapat menjamin keadaannya pada fase yang lain. Aku hanya merasa perlu banyak belajar dari KEPOLOSAN dan KEJUJURAN mereka dalam menjalani hidupnya. Itu saja.

Ada yang Datang dan Pergi

Kamis, 3 September 2009, tepat pukul 17.00 WIB. tak ku rasakan lagi hembusan nafasnya, ibuku berkata "Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun", sambil mengikatkan kain putih ke kepalanya. sedangkan adikku mengikatkan kain putih di kedua jempolnya, sementara aku masih berusaha memastikan bahwa tidak ada lagi hembusan nafas dari kedua lubang hidungnya. aku juga berusaha untuk merasakan denyut nadi di lehernya. Dan memang sudah tidak ada lagi denyut di sana, sudah tidak ada lagi hembusan nafas dari hidungnya. Allah sudah memanggilnya dengan cara yang sangat lembut.

Aku berusaha mengumpulkan semua keberanianku untuk mengakui bahwa Bapak - seperti itu aku memanggilnya - telah menyelesaikan tugasnya di dunia. ku tarik nafas dalam-dalam berusaha menarik sebanyak mungkin udara ke dalam paru-paru ku untuk menahan air mataku yang hendak tumpah, saat tetanggaku mengatakan. "Bek, kenapa bapak, kok gak kedengeran lagi suaranya?" ah... kembali ku tarik nafas dalam-dalam, sambil ku katakan dalam hati, "tahan, tahan bek, jangan menangis..." Dengan segenap keberanian ku katakan bahwa, "Bapak sudah duluan jam lima ini. Mohon maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan beliau."

Memoriku berlari ke tahun-tahun awal 90-an, saat bapak bercerita tentang kancil yang cerdik di setiap malam-malamku. Setiap malam ada saja kisah baru yang di dongengkannya untukku. Saat aku menemani beliau menyusuri jalan-jalan menuju tempat beliau mengajar. Saat beliau berusaha mengambil paksa mainanku yang di curi temanku. saat... ah... terlalu banyak, sampai saat beliau harus menantang panas matahari guna menanam singkong dan jagung di tanah kosong belakang rumah. Saat beliau harus melawan panasnya mentari guna menyiangi tanaman singkong dan jagung yang baru saja tumbuh. Saat beliau tersenyum dan tertawa, sungguh senyum dan tawa yang membawa kedamaian di rumahku.

Mulai kamis itu, ibu berkata, "Bapak mohon maaf atas kesalahan selama ini." sambil berkata kepada adikku yang bungsu, "Sun, mulai sekarang gak ada lagi yang kita panggil bapak." mataku panas, tapi aku tidak boleh menangis, tidak boleh.

Panggilan Tak Terjawab

Beberapa waktu ini, tulisan "Panggilan Tak Terjawab" muncul di layar HP tua ku. Biasanya, saat itu terjadi aku akan melakukan panggilan ulang guna memastikan, kalao-kalao ada sesuatu yang sangat penting. namun kebanyakan panggilan ulang yang ku lakukan berujung pada 'kekesalan' kenapa? karena nomor yang masuk itu mengatakan bahwa dia tidak pernah menghubungi nomor ku dan gitu deh... pernah juga saat sedang ada 'meeting' atau aku sedang 'berbicara' panggilan dari no-pribadi yang tidak di kenal kembali masuk, jika di angkat langsung dimatikan. jujur kadang aku tidak nyaman dengan itu. bagiku, ada saat untuk main-main, ada saat-saat kita harus serius. gak semua orang akhirnya bisa sabar dengan perlakukan seperti itu... ini pelajaran bagiku untuk sedikit mengurangi kegiatan 'ngerjain' orang melalui HP.