Sholat dan Perjalanan

PERNAH gak kita bertanya, kok sulit sekali bagi kita untuk ‘meluangkan waktu’ menghadap Tuhan kita. Aku rasa tidaklah begitu lama kita diminta untuk ‘melapor’ lima kali dalam sehari. Kalau dipukul rata setiap orang menghabiskan waktu lima menit, maka dalam sehari kita tidak menghabiskan setengah jam!

Dibandingkan dengan waktu yang diberikan Allah dalam sehari yang dua puluh empat jam (1440 menit) atau hanya sekitar 1,736 % dari waktu sehari kita. Betapa pelitnya kita kepada Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Bahkan Allah memberikan kemudahan bagi kita yang sedang dalam perjalanan (safar). Kita dibolehkan untuk menggabungkan dua waktu sholat dalam satu waktu. Tidak sampai di situ, Allah juga membolehkan untuk meringkas jumlah rakaat sholat yang empat menjadi dua. Kurang apa Allah kepada kita? Masihkah kita tega mengkhianati kasih sayangnya kepada kita?

Pemandangan ini sering aku temui dalam perjalananku, banyak penumpang yang satu mobil denganku tidak bergegas ke mushola terlebih dahulu, tapi sehabis dari kamar mandi langsung menuju ruang makan atau hanya duduk di depan rumah makan. Hanya 4-5 orang yang pergi ke mushola untuk sholat (hanya 10 % dari seluruh penumpang yang ada), sisanya lebih mementingkan perutnya. Dari 4-5 orang itu 80 persen-nya adalah orang tua. Nyaris tidak ada anak muda di dalamnya.

Kita tidak pernah tahu sampai kapan kita hidup. Khawatirnya dalam perjalanan ini Allah memanggil kita. Dan saat itu kita belum menunaikan kewajiban kita kepadaNya. Sepertiku katakan tadi, kurang baik apa Allah kepada kita, apalagi bagi kita yang sedang dalam perjalanan.

www.boemikoo.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat