Yang Penting Usaha Dulu

Ada sebuah hal yang menarik hari ini. Saya memiliki seorang teman yang menjalani kuliah dengan santai sekali. Seakan tidak ada beban yang menggelayut dalam hidupnya, walaupun kuliahnya terancam untuk tidak lulus. Ada saja yang ia lakukan untuk mengusir stres yang sedang dialaminya. Ia tidak peduli lingkungannya marah dengan tingkah lakunya, yang penting dia dapat mengusir suntuknya sendiri.

Kemarin saat kami mengerjakan laporan praktikum (kebetulan kami satu kelompok), laporan yang kami buat banyak salah dan perlu diperbaiki secepatnya. Dead linenya sudah hampir masuk dan asisten hanya memberikan batas waktu hanya dalam beberapa jam saja. Sedangkan perbaikan yang harus kami lakukan masih sangat banyak dan akan memakan waktu yang lama, kira-kira dengan batas waktu yang ditentukan itu kami tidak akan mampu menyelesaikannya.

Saat itu yang ada dalam pikiran saya adalah saya akan gagal di modul praktikum ini. Saya sudah tidak mampu lagi untuk mengerjakan laporan tersebut. Mengingat waktu yang diberikan sangat singkat sekali. Di tengah keadaan saya yang hampir putus asa ini, si kawan ini berkata, “Yang penting kita usaha dulu.”

Subhanallah, saya seperti mendapat sengatan listrik tegangan tinggi mendengar kata-kata magis yang sering saya ucapkan untuk memberi semangat bagi teman-teman yang hampir putus asa. Sekarang saya mendengarkan dari seorang teman yang tidak pernah saya sangka. Saya seperti baru kali ini mendengar kata-kata itu.


“Yang penting kita usaha dulu.” Dengan itu saya kembali bekerja, walau dengan waktu yang tersisa tidak akan mungkin menyelesaikan laporan itu. sekali lagi saya tekankan pada diri saya bahwa saya harus berusaha dulu. Dan dengan pertolongan dari Allah, laporan kami tersebut selesai walau dengan keterlambatan sedikit, namun si asisten menerima laporan kami.


Berusaha dulu sampai kita tidak mampu lagi. Itulah sebabnya Allah lebih menilai sebuah proses ketimbang hasil. Keberhasilan itu bergantung pada sejauh mana usaha yang kita lakukan untuk mencapainya. Semakin keras usaha yang kita lakukan, maka akan semakin Allah mudahkan menuai hasilnya.

Dan kalaupun kita tidak berhasil, kita harus segera mengambil pelajaran dari kegagalan itu. jangan hanya menyalahkan orang lain atau lingkungan dengan kegagalan yang kita alami. Kita perlu mengitrospeksi, sejauh mana usaha yang kita lakukan. Mungkin saja kita belum sungguh-sungguh dalam bekerja, mungkin ada kesalahan yang kita lakukan saat melakukan pekerjaan itu.

Dan yang terpenting adalah bagaimana kita berpikiran positif terhadap takdir yang Allah berikan kepada kita. mungkin saja Allah memiliki skenario lain untuk kita, sehingga untuk kali ini Allah belum memberikan keberhasilan itu.

Terakhir, sejauh mana kita bersungguh-sungguh dalam berusaha lalu bertawakallah kepada Allah yang memiliki hak veto untuk menentukan ya atau tidak.

www.boemikoo.blogspot.com

Bag Kinantan,
Medan 23 Maret 2005

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat